Gempuran Resesi Global, Indonesia Optimistis Bertahan

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 09:37 WIB
loading...
Gempuran Resesi Global,...
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (kiri atas) bersama Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Prof Suahasil Nazara (kanan atas) dalam acara MNC Forum LXV (ke-65), Kamis (04/08/2022). FOTO/MNC Media
A A A
JAKARTA - Indonesia mampu bertahan di tengah tekanan resesi global karena ekonomi Indonesia masih bertumbuh. Hal itu disampaikan pada MNC Forum LXV (ke-65) mengangkat tema Indonesia Economic Outlook 2022-2023 & Corporate Business Update,” Kamis, (04/08/2022).

MNC Forum LXV menghadirkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Executive Chairman MNC Forum Hary Tanoesoedibjo (HT) serta Head of Macro Economic & Financial Policies at Prospera Anton Hermanto Gunawan sebagai narasumber. Acara yang diselenggrakan secara virtual itu dihadiri lebih dari 1.100 manager dan up MNC Group.

“Terima kasih kepada Wakil Menteri Keuangan Pak Suahasil Nazara telah menjadi pembicara dengan topic Indonesian Future Economic Outlook. Pak Suahasil luar biasa. Jelas sekali perspektif yang disampaikan baik yang terkini maupun tahun depan,” ujar Hary, Jumat (05/08/2022). “Kita lihat sekarang ini beberapa negara di dunia sudah mulai goyang.”



Hary optimistis dengan ekonomi Indonesia. “Karena kekuatan kita di resources dan domestik ekonomi kita cukup resilient. Saya menyimpulkan ekonomi Indonesia masih bertahan dengan baik, ada pertumbuhan. Ini memberikan optimisme bagi kita semua,” sambungnya.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan saat ini pemulihan ekonomi memberi tantangan baru bagi banyak negara termasuk Indonesia. Jika setahun lalu negara-negara menghadapi risiko akibat pandemi, sekarang bergeser menjadi risiko tekanan ekonomi global karena ada tekanan inflasi akibat banyak faktor, seperti kurangnya suplai dan perang.

“Ini double pressure sehingga banyak negara mengambil sikap dengan menaikkan suku bunga. Tapi ketika kebijakan moneter ketat, maka akan terjadi turbulensi. Ekonomi negara yang tidak mampu akan goyah. Apalagi kalau tekanan inflasi global berkepanjangan sehingga ekonomi melemah. Saat ini ekonomi AS tumbuh negatif, Tiongkok sudah 0,4%, padahal selama ini double digit," ungkapnya.

Lihat Foto: MNC Forum LXV 65th Indonesia Economic Outlook 2022-2023 - Corporate Business Update

Situasi yang saat ini terjadi, menyebabkan harga komoditas naik atau turun secara cepat seperti harga gas, batu bara, minyak dunia, CPO, gandum, kedelai, dan lainnya. Belum lagi tekanan inflasi di AS akan memaksa The Fed menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga diperkirakan akan menimbulkan turbulensi.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)