KLHK Dorong Produsen Perbesar Kemasan Kurangi Timbunan Sampah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyambut gembira kampanye hasil kerja sama dengan banyak pihak dalam mengurangi sampah plastik , termasuk dengan Mulung Parahita, menjadi inisiator sekaligus pelaku dari gerakan The Rising Tide.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menegaskan, sejak awal KLHK mendukung kampanye The Rising Tide, dan secara konsisten mendorong produsen agar menyusun peta jalan pengurangan sampah dengan target pengurangan 30 persen timbulan sampah per Desember 2029.
"Pada kesempatan ini, yang paling penting saya berterima kasih atas inisiatif ini," kata Siti dalam keterangan resminya, Rabu (17/8/2022).
Perwakilan Mulung Parahita, Muryansyah, telah berhasil melakukan solo Triathlon dengan bersepeda, berenang serta berlari marathon sepanjang 1.293 kilometer dari Bali ke Jakarta selama 30 hari dan berhasil dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia tiba di Jakarta sesuai jadwal.
Muryansyah langsung bergabung dalam event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertema The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability Selasa (16/8). The Rising Tide mengampanyekan kesadaran lingkungan, dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan. Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak, betapa masalah lingkungan terutama sampah plastik perlu mendapatkan perhatian serius.
"Saya menerima catatan dari Muryansyah. Semacam energi baru sekaligus metode, teknik dan cara-cara menstimulir kampanye bersih sampah, bersih lingkungan, dan cara pilah sampah dari rumah. Ini merupakan langkah besar, yaitu edukasi," ujar Menteri LHK.
Ia turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Nantinya, rekomendasi yang disepakati harus dilaksanakan. Strategi pengurangan sampah plastik industri sudah diuraikan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.
"Produsen juga didorong untuk memproduksi kemasan plastik yang lebih besar (size up) mengutamakan kemasan besar, untuk membantu pemerintah mengejar target pengurangan timbulan sampah plastik," tegasnya.
Lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi mengenai pentingnya memilah sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang, dalam rangka mengurangi timbulan sampah nasional. Saat mendapat kesempatan tatap muka dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya, Muryansyah menyampaikan temuannya bersama tim Mulung Parahita.
"Selama perjalanan, kami mengumpulkan 77,9 ton sisa konsumsi rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya memiliki nilai daur ulang tinggi. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya," kata Muryansyah.
Dalam event yang sama, Corporate Sustainability Director Le Minerale Ronald Atmadja mengatakan sebagai perusahaan air mineral yang berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional.
"Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya dalam gerakan ini. Sejak awal kami dukung misi KLHK untuk mengurangi angka timbulan sampah. Karenanya, kami dengan terintegrasi terus menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari Extended Producers Responsibility (EPR) yang kini digaungkan oleh pemerintah. Kami juga mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah sampah dari rumah," kata Ronald.
Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide, para stakeholders menyerukan komitmen bersama bertajuk Indonesia Stop Wariskan Sampah. Komitmen ini melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK, produsen diwakili Le Minerale, industri daur ulang diwakili oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan komunitas penggerak lingkungan diwakili oleh Mulung Parahita.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menegaskan, sejak awal KLHK mendukung kampanye The Rising Tide, dan secara konsisten mendorong produsen agar menyusun peta jalan pengurangan sampah dengan target pengurangan 30 persen timbulan sampah per Desember 2029.
"Pada kesempatan ini, yang paling penting saya berterima kasih atas inisiatif ini," kata Siti dalam keterangan resminya, Rabu (17/8/2022).
Perwakilan Mulung Parahita, Muryansyah, telah berhasil melakukan solo Triathlon dengan bersepeda, berenang serta berlari marathon sepanjang 1.293 kilometer dari Bali ke Jakarta selama 30 hari dan berhasil dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia tiba di Jakarta sesuai jadwal.
Muryansyah langsung bergabung dalam event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertema The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability Selasa (16/8). The Rising Tide mengampanyekan kesadaran lingkungan, dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan. Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak, betapa masalah lingkungan terutama sampah plastik perlu mendapatkan perhatian serius.
"Saya menerima catatan dari Muryansyah. Semacam energi baru sekaligus metode, teknik dan cara-cara menstimulir kampanye bersih sampah, bersih lingkungan, dan cara pilah sampah dari rumah. Ini merupakan langkah besar, yaitu edukasi," ujar Menteri LHK.
Ia turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Nantinya, rekomendasi yang disepakati harus dilaksanakan. Strategi pengurangan sampah plastik industri sudah diuraikan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.
"Produsen juga didorong untuk memproduksi kemasan plastik yang lebih besar (size up) mengutamakan kemasan besar, untuk membantu pemerintah mengejar target pengurangan timbulan sampah plastik," tegasnya.
Lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi mengenai pentingnya memilah sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang, dalam rangka mengurangi timbulan sampah nasional. Saat mendapat kesempatan tatap muka dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya, Muryansyah menyampaikan temuannya bersama tim Mulung Parahita.
"Selama perjalanan, kami mengumpulkan 77,9 ton sisa konsumsi rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya memiliki nilai daur ulang tinggi. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya," kata Muryansyah.
Dalam event yang sama, Corporate Sustainability Director Le Minerale Ronald Atmadja mengatakan sebagai perusahaan air mineral yang berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional.
"Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya dalam gerakan ini. Sejak awal kami dukung misi KLHK untuk mengurangi angka timbulan sampah. Karenanya, kami dengan terintegrasi terus menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari Extended Producers Responsibility (EPR) yang kini digaungkan oleh pemerintah. Kami juga mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah sampah dari rumah," kata Ronald.
Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide, para stakeholders menyerukan komitmen bersama bertajuk Indonesia Stop Wariskan Sampah. Komitmen ini melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK, produsen diwakili Le Minerale, industri daur ulang diwakili oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan komunitas penggerak lingkungan diwakili oleh Mulung Parahita.
(nng)