Airlangga Akan Tekan Tantangan Hubungan Ekonomi dengan Eropa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah siap bekerja sama dengan Uni Eropa. Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket.
Pertemuan mereka membahas, antara lain ekspor dan impor antara kedua pihak, perkembangan Indonesia-UE Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), serta rencana keikutsertaan Indonesia sebagai partner country pada acara "Hannover Messe 2020".
Menko Airlangga mengatakan, kejadian pandemi Covid-19 telah menimbulkan efek yang sangat mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara. Dengan memasuki fase “normal baru” maka diperlukan juga kerja sama di antara negara-negara yang terkena imbas Covid-19. UE merupakan salah satu partner dagang dan investasi yang utama bagi Indonesia.
“Meskipun saat ini sedang ada tantangan dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan UE, tapi kami percaya masih ada potensi yang hebat, serta kesempatan dagang dan investasi yang masih bisa dieksplorasi lagi,” jelas Menko Airlangga, di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Menko Perekonomian juga mendukung kolaborasi antara Indonesia dan UE untuk memproduksi vaksin Covid-19 melalui skema co-production dan sharing biaya. ( Baca:AHY Temui Airlangga Hartarto, Ini yang Dibahas )
“Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan insentif pajak super deduksi (sampai 300%) untuk perusahaan-perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin Covid-19 di Indonesia," katanya.
Dia pun akan mendorong perdagangan bilateral, masing-masing pihak harus mengeliminasi dan mengurangi perhitungan tarif dan non-tarif antara keduanya, khususnya untuk produk makanan dan peralatan medis. UE dan beberapa negara anggota juga telah memberikan bantuan kepada Indonesia untuk penanganan pandemi Covid-19. Di antaranya, alat pelindung diri (APD), serta dana hibah untuk penguatan sektor kesehatan di Indonesia.
“Kita juga harus menguatkan kerja sama ekonomi digital dalam 'normal baru', melalui e-commerce, e-health dan e-learning,” tandasnya.
Pertemuan mereka membahas, antara lain ekspor dan impor antara kedua pihak, perkembangan Indonesia-UE Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), serta rencana keikutsertaan Indonesia sebagai partner country pada acara "Hannover Messe 2020".
Menko Airlangga mengatakan, kejadian pandemi Covid-19 telah menimbulkan efek yang sangat mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara. Dengan memasuki fase “normal baru” maka diperlukan juga kerja sama di antara negara-negara yang terkena imbas Covid-19. UE merupakan salah satu partner dagang dan investasi yang utama bagi Indonesia.
“Meskipun saat ini sedang ada tantangan dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan UE, tapi kami percaya masih ada potensi yang hebat, serta kesempatan dagang dan investasi yang masih bisa dieksplorasi lagi,” jelas Menko Airlangga, di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Menko Perekonomian juga mendukung kolaborasi antara Indonesia dan UE untuk memproduksi vaksin Covid-19 melalui skema co-production dan sharing biaya. ( Baca:AHY Temui Airlangga Hartarto, Ini yang Dibahas )
“Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan insentif pajak super deduksi (sampai 300%) untuk perusahaan-perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin Covid-19 di Indonesia," katanya.
Dia pun akan mendorong perdagangan bilateral, masing-masing pihak harus mengeliminasi dan mengurangi perhitungan tarif dan non-tarif antara keduanya, khususnya untuk produk makanan dan peralatan medis. UE dan beberapa negara anggota juga telah memberikan bantuan kepada Indonesia untuk penanganan pandemi Covid-19. Di antaranya, alat pelindung diri (APD), serta dana hibah untuk penguatan sektor kesehatan di Indonesia.
“Kita juga harus menguatkan kerja sama ekonomi digital dalam 'normal baru', melalui e-commerce, e-health dan e-learning,” tandasnya.
(uka)