Wilmar Operasikan Sekolah Alam di Kawasan Konservasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wilmar melalui PT Mentaya Sawit Mas dan PT Karunia Kencana Permai di Kalimantan Tengah (Kalteng) menambahkan fungsi kawasan konservasinya sebagai hutan edukasi lingkungan bagi siswa sekolah dasar dan menengah di sekitar wilayah perusahaan.
Hutan konservasi seluas 5.173 hektare (ha) itu memiliki keanekaragaman tumbuhan dan satwa liar. Seperti di antaranya Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeues), Kelasi (Presbytis rubicunda), dan Owa Ungko (Hylobates albibarbis).
(Baca juga:Tiga Perusahaan Afiliasi Wilmar Patuhi Agenda Persidangan)
Perusahaan telah merintis sekolah alam tersebut sejak tahun lalu, dengan membangun jungle trekking (jalur pejalan kaki di hutan). Sepanjang jalur 750 meter tersebut, terpasang berbagai poster dan papan informasi yang memuat deskripsi dan status perlindungan berbagai jenis satwa liar dan tumbuhan.
“Program ini akan memberikan pengalaman langsung masuk hutan dan melihat keanekaragaman hayati dan berpartisipasi langsung dalam penanaman pohon, sehingga menjadi pengalaman yang luar biasa bagi generasi muda,” kata Conservation Lead Wilmar Indonesia Surya Purnama melalui keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).
Program-program tersebut diharapkan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Pihaknya berencana melaksanakan proyek serupa di wilayah perusahaan lainnya. “Kami berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Salah satunya adalah membuat program pendidikan lingkungan,” ujar dia.
(Baca juga:Wilmar Pasok Tandan Kosong untuk Budidaya Jamur)
Sekolah alam juga mengadakan berbagai kegiatan pendidikan lingkungan, seperti pengetahuan tentang hutan, flora-fauna, pengelolaan sampah, bahaya kebakaran hutan, dan penanaman pohon. Bibit pohon yang ditanam adalah jenis tumbuhan hutan asal Kalteng, yaitu Belangeran (Shorea balangeran), Pelawan (Tristaniopsis merguensis), Ubar (Syzygium sp.), Sangeh (Elaeocarpus sp.), Marsihung (Litsea angulata), dan Jangkang (Xylopia malayana).
Pemilihan jenis tumbuhan lokal tersebut bertujuan untuk mengenalkan jenis tumbuhan hutan Kalimantan yang mulai terancam oleh kerusakan hutan. Program penanaman pohon ini merupakan program rutin perusahaan jalankan sejak 2011. Hingga saat ini, telah tertanam 138.102 pohon di wilayah tersebut.
Senior Conservation Officer Wilmar Regional Kalteng Forendadi mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki lebih dari 28.400 bibit pohon siap tanam yang dikembangkan perusahaan. Langkah tersebut bertujuan untuk memulihkan daerah sempadan sungai, hutan yang terdegradasi, dan restorasi bekas-bekas daerah tambang masyarakat.
Hutan konservasi seluas 5.173 hektare (ha) itu memiliki keanekaragaman tumbuhan dan satwa liar. Seperti di antaranya Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeues), Kelasi (Presbytis rubicunda), dan Owa Ungko (Hylobates albibarbis).
(Baca juga:Tiga Perusahaan Afiliasi Wilmar Patuhi Agenda Persidangan)
Perusahaan telah merintis sekolah alam tersebut sejak tahun lalu, dengan membangun jungle trekking (jalur pejalan kaki di hutan). Sepanjang jalur 750 meter tersebut, terpasang berbagai poster dan papan informasi yang memuat deskripsi dan status perlindungan berbagai jenis satwa liar dan tumbuhan.
“Program ini akan memberikan pengalaman langsung masuk hutan dan melihat keanekaragaman hayati dan berpartisipasi langsung dalam penanaman pohon, sehingga menjadi pengalaman yang luar biasa bagi generasi muda,” kata Conservation Lead Wilmar Indonesia Surya Purnama melalui keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).
Program-program tersebut diharapkan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Pihaknya berencana melaksanakan proyek serupa di wilayah perusahaan lainnya. “Kami berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Salah satunya adalah membuat program pendidikan lingkungan,” ujar dia.
(Baca juga:Wilmar Pasok Tandan Kosong untuk Budidaya Jamur)
Sekolah alam juga mengadakan berbagai kegiatan pendidikan lingkungan, seperti pengetahuan tentang hutan, flora-fauna, pengelolaan sampah, bahaya kebakaran hutan, dan penanaman pohon. Bibit pohon yang ditanam adalah jenis tumbuhan hutan asal Kalteng, yaitu Belangeran (Shorea balangeran), Pelawan (Tristaniopsis merguensis), Ubar (Syzygium sp.), Sangeh (Elaeocarpus sp.), Marsihung (Litsea angulata), dan Jangkang (Xylopia malayana).
Pemilihan jenis tumbuhan lokal tersebut bertujuan untuk mengenalkan jenis tumbuhan hutan Kalimantan yang mulai terancam oleh kerusakan hutan. Program penanaman pohon ini merupakan program rutin perusahaan jalankan sejak 2011. Hingga saat ini, telah tertanam 138.102 pohon di wilayah tersebut.
Senior Conservation Officer Wilmar Regional Kalteng Forendadi mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki lebih dari 28.400 bibit pohon siap tanam yang dikembangkan perusahaan. Langkah tersebut bertujuan untuk memulihkan daerah sempadan sungai, hutan yang terdegradasi, dan restorasi bekas-bekas daerah tambang masyarakat.