Cegah Inflasi Kian Tinggi, Pemerintah Secepatnya Naikkan Harga BBM Subsidi

Senin, 29 Agustus 2022 - 22:53 WIB
loading...
Cegah Inflasi Kian Tinggi,...
Kenaikan harga BBM subsidi yang berlarut bisa mengakibatkan tingginya inflasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah mewacanakan penyesuaian harga BBM bersubsidi karena sudah membebani APBN dan tidak tepat sasaran. Sejumlah kalangan menilai, subsidi BBM saat ini kontraproduktif karena justru memperlebar jurang kesenjangan sosial antara masyarakat yang mampu dan tidak.



"Subsidi BBM menjadi mubazir karena tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Subsidi BBM penggunaannya banyak dimanfaatkan masyarakat mampu. Sudah cukup kita membakar dana APBN kita di jalan raya," ujar Mamit Setiawan, pengamat dari Energy Watch, dalam sebuah dialog di TV nasional, Senin (29/8/2022).

Menurut Mamit penyesuaian harga BBM subsidi harus dijelaskan dengan baik kepada masyarakat karena kondisi saat ini bukan lagi sebagai net eksportir BBM, melainkan sudah menjadi net importir.

"Nilai impor kita mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara produksi hanya 600 ribu barel per hari. Belum lagi pengaruh nilai tukar rupiah dengan dolar, sehingga nilai rupiah kita bisa terdepresiasi lebih dalam. Ini yang harus dipahami masyarakat bahwa kita tidak lagi produsen minyak dunia, produksi minyak kita kurang dari setengah nilai konsumsi kita," jelas Mamit.

Sementara itu, Fithra Faisal Hastiadi, ekonom dari Indonesia Next Policy mengatakan wacana kenaikan harga BBM subsidi jangan dibiarkan berlarut karena akan berdampak pada inflasi yang lebih tinggi.

"Saya rasa pemerintah masih mengalkulasi semuanya, tapi lebih cepat lebih baik karena jika lebih lama akan berdampak lebih luas, karena wacana sudah bergulir, harga-harga sudah mulai naik. Ini nanti akan berdampak inflasinya lebih besar," terang Fithra.

Ekonom jebolan UI itu juga meyakini pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk masyarakat yang membutuhkan, seperti kebijakan yang baru ini sedang disiapkan adalah penyaluran bansos.



"Sekarang defisit APBN kita di bawah 3%, itu akan terlampaui lagi dan membuat APBN kita tidak sehat dalam jangka menengah panjang, (subsidi BBM) akan menjadi beban yang sangat berat apalagi hanya 2% masyarakat miskin yang menikmati subsidi," jelasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sah! Beli BBM di Jakarta...
Sah! Beli BBM di Jakarta Kena Pajak 5%, Kendaraan Umum 2%
Satgas Ramadan dan Idul...
Satgas Ramadan dan Idul Fitri Pertamina Sukses Mitigasi Lonjakan Permintaan BBM dan LPG
Praktisi Energi: Skema...
Praktisi Energi: Skema Blending BBM Legal dan Sudah Sesuai Aturan
ICP Maret 2025 Melorot,...
ICP Maret 2025 Melorot, Harga BBM Subsidi Berpeluang Turun?
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
Sidak ke SPBU, Gubernur...
Sidak ke SPBU, Gubernur Kaltim Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
Rekomendasi
Gebyar Harlah 91 GP...
Gebyar Harlah 91 GP Ansor Dimeriahkan Pengukuhan Patriot Ketahanan Pangan hingga Peragaan Seni
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
Partai Perindo Dukung...
Partai Perindo Dukung Tindakan Cepat Pemerintah Rombak Pendidikan Dokter Spesialis
Berita Terkini
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
28 menit yang lalu
Dunia Kacau Balau, Sri...
Dunia Kacau Balau, Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5%
1 jam yang lalu
Danantara Ajak Qatar...
Danantara Ajak Qatar Investment Authority Kelola Dana Rp67,5 Triliun, Buat Apa?
1 jam yang lalu
Ini Sosok Mantan Presiden...
Ini Sosok Mantan Presiden AS yang Mengilhami Trump Kobarkan Perang Tarif
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
2 jam yang lalu
UMKM Perlu Asuransi...
UMKM Perlu Asuransi Jiwa, Ini Penjelasannya
3 jam yang lalu
Infografis
Bahlil Beri Sinyal Ojek...
Bahlil Beri Sinyal Ojek Online Tak Dapat BBM Subsidi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved