Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Kementan Latih Petani Milenial Malang Jadi Wirausahawan Pertanian
loading...
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana (depan keempat kiri) bersama peserta koordinasi Advance Training yang melibatkan instruktur dan 18 BDSP.
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) melakukan Pelatihan Lanjutan Pertanian (Advance Training) di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini difasilitasi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang.
Kegiatan koordinasi persiapan tersebut untuk memberi pembekalan kepada Business Development Service Provider (BDSP) terkait 16 jenis Advance Training pada September hingga Oktober 2022 di Kabupaten Malang.
Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Timur melibatkan instruktur dan 18 BDSP terdiri atas 15 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM).
(Baca juga:Inspirasi Teknologi Agraria untuk Petani Muda Indonesia)
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa Program YESS Kementan mengajak generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian menjadi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian. Pasalnya, sektor pertanian sangat menjanjikan lantaran memiliki pasar yang pasti dan menjadi basis ekonomi nasional.
“Program YESS Kementan juga diyakini sebagai upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9/2022).
Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa kehadiran petani milenial dan wirausahawan muda pertanian mendorong bergerak dan menggeliatnya bisnis pertanian.
(Baca juga:Semangat Petani Muda dalam Mengentaskan Wilayah Rentan Pangan)
“Program YESS bertujuan terwujudnya regenerasi petani, meningkatkan kompetensi SDM pertanian dari perdesaan dan meningkatnya jumlah wirausahawan muda pertanian,” katanya.
Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, berdampak pada penurunan angka pengangguran dan mencegah urbanisasi.
Kegiatan koordinasi persiapan tersebut untuk memberi pembekalan kepada Business Development Service Provider (BDSP) terkait 16 jenis Advance Training pada September hingga Oktober 2022 di Kabupaten Malang.
Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Timur melibatkan instruktur dan 18 BDSP terdiri atas 15 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM).
(Baca juga:Inspirasi Teknologi Agraria untuk Petani Muda Indonesia)
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa Program YESS Kementan mengajak generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian menjadi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian. Pasalnya, sektor pertanian sangat menjanjikan lantaran memiliki pasar yang pasti dan menjadi basis ekonomi nasional.
“Program YESS Kementan juga diyakini sebagai upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9/2022).
Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa kehadiran petani milenial dan wirausahawan muda pertanian mendorong bergerak dan menggeliatnya bisnis pertanian.
(Baca juga:Semangat Petani Muda dalam Mengentaskan Wilayah Rentan Pangan)
“Program YESS bertujuan terwujudnya regenerasi petani, meningkatkan kompetensi SDM pertanian dari perdesaan dan meningkatnya jumlah wirausahawan muda pertanian,” katanya.
Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, berdampak pada penurunan angka pengangguran dan mencegah urbanisasi.
Explore More