9 Fakta Bursa Sepekan: IHSG Positif Saat Mayoritas Data Perdagangan Turun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat beberapa perubahan aktivitas perdagangan di pasar modal dalam sepekan terakhir.
Selama periode 19-23 September, mayoritas data perdagangan mengalami penurunan kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja positif dalam lima hari aktif bursa.
Bursa juga meresmikan penerbitan waran terstruktur pekan ini, ditambah penerbitan obligasi dari dua emiten, yang membuat jumlah emisi obligasi-sukuk mengalami peningkatan di pekan ini. Berdasarkan data BEI, Sabtu (24/9/2022), berikut ini 9 fakta bursa selama sepekan:
1. IHSG Tumbuh 0,14%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan 0,14% menjadi 7.178,583 dari posisi 7.168,870 pada penutupan pekan sebelumnya.
2. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH)
Penurunan sebesar 30,90% terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp14,13 triliun dari Rp20,45 triliun pada pekan yang lalu.
3. Rata-Rata Frekuensi Harian
Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turun 14,97% menjadi 1.343.102 kali transaksi dari 1.579.486 kali transaksi pada pekan yang lalu.
4. Rata-Rata Volume Transaksi Harian
Rata-rata volume transaksi harian menyusut 12,13% menjadi 28,070 miliar saham dari 31,946 miliar saham pada pekan sebelumnya.
5. Kapitalisasi Pasar
Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan 0,02% menjadi Rp9.424,9 triliun dari Rp9.426,5 triliun pada minggu lalu.
6. Investor Asing
Akhir pekan ini, Jumat (23/9), investor asing pada mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp768 miliar. Sedangkan dalam lima hari terakhir, asing mencatatkan net-buy senilai Rp262,71 miliar. Hal ini membuat realisasi beli investor asing di sepanjang 2022 (year-to-date/ytd) adalah sebesar Rp72,3 triliun.
7. Penerbitan Perdana Waran Terstruktur
Pada awal pekan ini, BEI bersama anggota Self Regulatory Organizations (SRO) melakukan seremonial penerbitan waran terstruktur dari PT RHB Sekuritas Indonesia.
Terdapat 3 seri Waran terstruktur yang diluncurkan, yaitu dengan underlying PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
8. Pencatatan Obligasi dan Sukuk
Pada pekan ini, PT Global Mediacom Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nominal obligasi sebesar Rp600 miliar, serta sukuk senilai Rp400 miliar.
Selanjutnya, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2022, sebanyak Rp3 triliun.
9. Rekap Total Emisi
BEI merekap total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 100 emisi dari 73 emiten senilai Rp125,03 triliun.
Secara keseluruhan, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 515 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,37 triliun dan USD47,5 juta, yang diterbitkan oleh 125 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 173 seri dengan nilai nominal Rp5.027,67 triliun dan USD411,08 juta. Efek beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,50 triliun.
Selama periode 19-23 September, mayoritas data perdagangan mengalami penurunan kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja positif dalam lima hari aktif bursa.
Bursa juga meresmikan penerbitan waran terstruktur pekan ini, ditambah penerbitan obligasi dari dua emiten, yang membuat jumlah emisi obligasi-sukuk mengalami peningkatan di pekan ini. Berdasarkan data BEI, Sabtu (24/9/2022), berikut ini 9 fakta bursa selama sepekan:
1. IHSG Tumbuh 0,14%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan 0,14% menjadi 7.178,583 dari posisi 7.168,870 pada penutupan pekan sebelumnya.
2. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH)
Penurunan sebesar 30,90% terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp14,13 triliun dari Rp20,45 triliun pada pekan yang lalu.
3. Rata-Rata Frekuensi Harian
Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turun 14,97% menjadi 1.343.102 kali transaksi dari 1.579.486 kali transaksi pada pekan yang lalu.
4. Rata-Rata Volume Transaksi Harian
Rata-rata volume transaksi harian menyusut 12,13% menjadi 28,070 miliar saham dari 31,946 miliar saham pada pekan sebelumnya.
5. Kapitalisasi Pasar
Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan 0,02% menjadi Rp9.424,9 triliun dari Rp9.426,5 triliun pada minggu lalu.
6. Investor Asing
Akhir pekan ini, Jumat (23/9), investor asing pada mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp768 miliar. Sedangkan dalam lima hari terakhir, asing mencatatkan net-buy senilai Rp262,71 miliar. Hal ini membuat realisasi beli investor asing di sepanjang 2022 (year-to-date/ytd) adalah sebesar Rp72,3 triliun.
7. Penerbitan Perdana Waran Terstruktur
Pada awal pekan ini, BEI bersama anggota Self Regulatory Organizations (SRO) melakukan seremonial penerbitan waran terstruktur dari PT RHB Sekuritas Indonesia.
Terdapat 3 seri Waran terstruktur yang diluncurkan, yaitu dengan underlying PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
8. Pencatatan Obligasi dan Sukuk
Pada pekan ini, PT Global Mediacom Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nominal obligasi sebesar Rp600 miliar, serta sukuk senilai Rp400 miliar.
Selanjutnya, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2022, sebanyak Rp3 triliun.
9. Rekap Total Emisi
BEI merekap total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 100 emisi dari 73 emiten senilai Rp125,03 triliun.
Secara keseluruhan, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 515 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,37 triliun dan USD47,5 juta, yang diterbitkan oleh 125 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 173 seri dengan nilai nominal Rp5.027,67 triliun dan USD411,08 juta. Efek beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,50 triliun.
(ind)