Alokasikan Anggaran Rp2,7 Triliun, Bendungan Temef Ditargetkan Beroperasi di 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 triliun membangun Bendungan Temef , di Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Progres konstruksi telah mencapai 68,49%. Bendungan tersebut dibangun sejak tahun 2018 lalu.
Menteri Basuki Hadimuljono berpesan agar dilakukan penghijauan di sekitar lokasi pembangunan. Selain itu juga harus dilakukan pengamanan lereng. "Jangan biarkan tanah yang telah digali atau dikupas terbuka, tetapi langsung ditutup. Tanami dengan pohon buah-buahan dan bambu untuk mencegah terjadinya longsor," pesan Basuki pada pernyataan tertulis, Senin (4/10/2022).
Sementara itu, Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi mengatakan, bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 45,78 juta m3 akan mengairi irigasi seluas 4.500 hektar, mereduksi banjir 230 m3/dt dan menyediakan air baku dengan debite 0,13 m3/dt serta menjadi potensi tenaga listrik mencapai 1 MW.
Bendungan Temef dibagi menjadi empat paket pekerjaan, yakni paket 1 (satu) dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bahagia Bangun Nusa, KSO dan paket 4 oleh PT Waskita Karya-Bahagia-Guntur, KSO meliputi pekerjaan bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal dan bangunan fasilitas. Sementara untuk paket 2 dan paket 3 dikerjakan PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari, KSO yang meliputi pekerjaan bangunan pelimpah dan jalan akses.
"Saat ini progres konstruksi secara keseluruhan sebesar 68,49% dan ditargetkan seluruhnya rampung pada tahun 2023 yang direncanakan dapat mulai pengisian air bendungan (impounding) pada sekitar Agustus 2023," pungkasnya.
Menteri Basuki Hadimuljono berpesan agar dilakukan penghijauan di sekitar lokasi pembangunan. Selain itu juga harus dilakukan pengamanan lereng. "Jangan biarkan tanah yang telah digali atau dikupas terbuka, tetapi langsung ditutup. Tanami dengan pohon buah-buahan dan bambu untuk mencegah terjadinya longsor," pesan Basuki pada pernyataan tertulis, Senin (4/10/2022).
Sementara itu, Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi mengatakan, bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 45,78 juta m3 akan mengairi irigasi seluas 4.500 hektar, mereduksi banjir 230 m3/dt dan menyediakan air baku dengan debite 0,13 m3/dt serta menjadi potensi tenaga listrik mencapai 1 MW.
Bendungan Temef dibagi menjadi empat paket pekerjaan, yakni paket 1 (satu) dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bahagia Bangun Nusa, KSO dan paket 4 oleh PT Waskita Karya-Bahagia-Guntur, KSO meliputi pekerjaan bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal dan bangunan fasilitas. Sementara untuk paket 2 dan paket 3 dikerjakan PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari, KSO yang meliputi pekerjaan bangunan pelimpah dan jalan akses.
"Saat ini progres konstruksi secara keseluruhan sebesar 68,49% dan ditargetkan seluruhnya rampung pada tahun 2023 yang direncanakan dapat mulai pengisian air bendungan (impounding) pada sekitar Agustus 2023," pungkasnya.
(nng)