Askrindo Jamin KUR Para Perajin Keris di Desa Banyusumurup, Yogyakarta

Senin, 10 Oktober 2022 - 12:33 WIB
loading...
Askrindo Jamin KUR Para Perajin Keris di Desa Banyusumurup, Yogyakarta
Awalnya Marjono menggunakan dana pribadi sebagai modal memulai usaha kerajinan keris, namun tingginya demand atas keris, Marjono menggunakan fasilitas kredit pinjaman perbankan. Foto/Dok
A A A
YOGYAKARTA - PT Askrindo menekankan komitmen dalam mendukung UMKM melalui program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) , alah satunya para perajin keris di Desa Banyusurup, Yogyakarta. Guna terus memajukan usaha lewat pelestarian budaya jawa, Askrindo membantu UMKM perajin keris dalam mendapatkan kemudahan fasilitas kredit dari perbankan.



Sekretaris Perusahaan PT Askrindo, Denny S Adji menjelaskan, peran Askrindo selain membantu akses permodalan UMKM, juga mendampingi UMKM untuk tumbuh dalam memperbesar kapasitas produksi UMKM tersebut. Dorongan ini merupakan bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2020 sejak awal pandemi.

"Para perajin keris ini harus terus diperhatikan dan di lestarikan karena keris ini merupakan warisan budaya di Indonesia yang sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Lewat pendampingan UMKM, kami coba mendorong UMKM di daerah untuk dapat memanfaatkan masa pemulihan ekonomi ini untuk pengembangan usahanya,” ujar Denny.

Desa Banyusumurup, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta sejak dahulu sudah terkenal sebagai Kampung Keris. Desa Banyusumurup yang dikenal sebagai tempat tinggal para perajin keris juga merupakan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Majapahit.

Para pengrajin keris di Desa Banyusumurup telah menggeluti kerajinan keris sejak tiga abad silam. Hingga kini, keris-keris dari Desa ini sudah dipercaya dan terkenal hingga mancanegara.



Salah satunya Marjono, lelaki asli Desa Banyusumurup ini sudah menjadi pengrajin keris sejak tahun 1994. Keterampilan dan kepiawan dirinya membuat keris diperoleh dari leluhur dan orang tuanya, selain itu dirinya pun belajar mengembangkan keris-keris hasil tangannya dari tetangga tetangganya sesama pengrajin keris.

Berawal dari ingin melestarikan budaya serta melanjutkan leluhur yang merupakan pengrajin keris, sejak lulus SMA pada tahun 1994 dirinya langsung terjun menjadi pengrajin keris. Dorongan jiwa entrepreneur’nya membuat Marjono serius mengembangkan untuk menjadi bisnis yang menguntungkan.

Dalam melanjutkan usahanya, Marjono menemui beberapa kendala salah satunya permodalan. Awalnya Marjono menggunakan dana pribadi sebagai modal memulai usaha kerajinan keris, namun tingginya demand atas keris, Marjono menggunakan fasilitas kredit pinjaman perbankan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1055 seconds (0.1#10.140)