Bangun Infrastruktur, Jokowi: Awal Mungkin Sakit, Tapi 10 Tahun Lagi Akan Terasa Manfaatnya

Selasa, 11 Oktober 2022 - 14:48 WIB
loading...
Bangun Infrastruktur, Jokowi: Awal Mungkin Sakit, Tapi 10 Tahun Lagi Akan Terasa Manfaatnya
Presiden Jokowi menerangkan, dampak dari masifnya pembangunan infrastruktur, baru bisa dirasakan jangka panjang. Tanpa itu terangnya, jangan mimpi bisa bersaing dengan negara lain. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menerangkan, dampak dari masifnya pembangunan infrastruktur , baru bisa dirasakan jangka panjang. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.

"Sudah sering saya sampaikan yaitu infrastruktur. Tanpa itu jangan kita bermimpi bersaing dengan negara-negara lain," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) tahun 2022, Jakarta, Selasa (11/10/2022).



"Sehingga kenapa jalan kita bangun, pelabuhan kita bangun, bendungan kita bangun secara masif karena memang kita kedepan ini akan bersaing dengan negara-negara lain," tambahnya.

Meskipun tidak terasa pada saat ini, Jokowi yakin 5-10 tahun kedepan akan terlihat manfaat dari pembangunan infrastruktur yang dia lakukan.

"Dan ini adalah hal yang fundamental, meskipun mungkin awal-awal sakit tetapi dalam jangka 5-10 tahun yang akan datang akan kelihatan manfaat dari pembangunan yang kita lakukan pada hari ini," kata Jokowi.



Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi. Hal ini dilakukan karena Jokowi ingin menyetop eskpor barang mentah. Dirinya ingin mengekspor barang setengah jadi atau barang jadi saja.

"Kita ini sudah 77 tahun merdeka selalu bahan mentah yang kita ekspor. Nikel mentahan kita ekspor, tembaga mentahan kita ekspor, minyak kita ekspor dalam bentuk mentahan tidak diolah. Timah kita ekspor, kelapa sawit kita ekspor tetapi tidak dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga nilai tambah itu ada di negara lain, pembukaan lapangan kerja juga adanya di negara lain karena mereka yang mengindustrikan," jelasnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)