Teken MoU, PTPP Garap Pengembangan Kawasan Industri Batang

Senin, 06 Juli 2020 - 07:50 WIB
loading...
Teken MoU, PTPP Garap Pengembangan Kawasan Industri Batang
Kawasan Industri Batang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT PP (persero) Tbk (PTPP) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pengembangan Kawasan Industri Batang, dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (persero) atau KIW dan PT Perkebunan Nusantara IX (persero) atau PTPN IX, di lokasi Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah (Jateng), akhir pekan lalu.

Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir mengunjungi Kawasan Industri Batang didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan pejabat lainnya.

Kawasan Industri Batang yang terletak di Kabupaten Batang, Jateng memiliki total luasan lahan yang akan dikembangkan sekitar 4.300 hektare, yang dalam tahap pertama akan dikembangkan lahan seluas 450 hektare.

Kawasan yang terletak di koridor industri utara pulau Jawa ini akan mengusung konsep The Smart & Sustainable Industrial Estate. Konsep smart tersebut memiliki tiga basic principles, yaitu smart society, smart environment and infrastructure, dan smart economy, serta dua design intervention yakni smart experience dan smart planning.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, dengan dibukanya Kawasan Industri Batang maka akan memudahkan pergerakan logistik dengan waktu tempuh 50 menit dari kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Mas. (Baca: Kader Senior Ancam Mundur ika Golkar Nekat Dukung RUU HIP)

“Selain itu, kawasan industri ini potensial menyerap sekitar 130.000 lapangan pekerjaan baru di tahap pertama, di mana hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Novel kemarin.

Pengembangan Kawasan Industri Batang akan dibagi menjadi tiga zonasi, yaitu zona industri ringan dan sedang, zona inovasi dan ekonomi kreatif, serta zona manufaktur dan logistik.

Kawasan Industri Batang direncanakan memiliki fasilitas antara lain sarana olahraga, command center, pemadam kebakaran, sarana peribadatan, dan rumah sakit. Selain itu, kawasan ini juga memiliki visi untuk mempromosikan ekonomi kreatif, industri, teknologi informasi, serta ruang berinovasi bagi masyarakat.

Kawasan Industri Batang direncanakan memiliki ruang terbuka hijau, ruang interaksi dan ramah pejalan kaki, di mana memiliki konsep perencanaan dengan pendekatan desain dari sebelumnya kota industri konvensinal dengan konsep zonasi guna lahan, menjadi kota industri baru dengan mempromosikan fungsi campuran, dan kemudahan berjalan kaki. (Baca juga: Ahli Epidimiologi: Haruskah Covid-19 Menang?)

Kawasan Industri Batang juga memiliki beberapa keunggulan, antara lain terletak di sisi utara tol Trans-Jawa yang dapat mempermudah akses ke kawasan industri, dilalui jalur kereta api dan berpotensi menjadi dry port, berbatasan langsung dengan pantai utara Jawa, dan akan dibuat Transit Oriented Development oleh Pemerintah Kabupaten Batang.

Selain itu, Kawasan Industri Batang memiliki lokasi yang strategis yang dapat ditempuh dengan waktu 4 jam dari Jakarta, 1 jam dari Semarang, berjarak 50 km dari Bandara Ahmad Yani, dan 65 km dari Pelabuhan Tanjung Mas. (Lihat videonya: Nekat Tiktokan di Jembatan Suramadu, Tiga Emak-emak Harus Berurusan dengan Polisi)

“Kita lebih menata dari konsep bisnisnya, kemudian desainnya, dan bagaimana hal tersebut dapat menarik minat investor. Kita harus membuat diferensiasi dengan area industri yang lain karena area industri di sini dan Indonesia cukup banyak. Kita juga harus menarik investor asing supaya mereka tidak pindah ke negara lain karena Indonesia punya kelebihan. Kita harus siap berkompetisi membuat diferensiasi,” pungkasnya. (Heru Febrianto)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)