Kementan Dorong Generasi Muda Jawa Barat Berwirausaha di Sektor Pertanian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) aktif menggalakkan program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda milenial di bidang pertanian atau Program YESS singkatan Youth Enterpreneurship and Employment Support Services. Hasil sinergi Kementan dengan lembaga pendanaan internasional di sektor pertanian, International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Untuk itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Bogor, selaku Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) melaksanakan kegiatan pelatihan yang dikelola oleh DIT di setiap daerah binaan, salah satunya di BDSP Sagala Herang, Subang.
Kementan berkomitmen untuk terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan wirausaha pertanian. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan. “Hal itu harus didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10/2022).
(Baca juga:Wirausaha Bangkitkan Ekonomi di Era Pandemi)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda. “Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, para petani milenial harus bisa menggunakan teknologi dan kreatif contohnya dalam memasarkan produknya karena branding adalah penting di zaman sekarang.
Tati Hartati, Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Sagala Herang, Kabupaten Subang mengatakan bahwa pemerintah mengajak masyarakat, khususnya generasi milenial yang belum memiliki usaha, diajak untuk berkeinginan mengembangkan ide-ide kreatif dalam usaha pertanian, dengan mencari dan memanfaatkan peluang usaha di masing-masing desa. “Untuk yang sudah memiliki usaha, kami dorong untuk meningkatkan kembali kualitas dan kuantitas produksi melalui pemanfaatan Program YESS,” katanya.
(Baca juga:Memberdayakan Media Sosial Tumbuhkan Wirausaha Baru)
Sementara Cecep Taufik, dari Tim Teknis DIT Kabupaten Subang hadir sebagai narasumber, menyampaikan bahwa dalam menentukan suatu usaha kita harus melihat dan memastikan apakah pasarnya ada atau tidak ada, apakah banyak atau sedikit.
Dia juga menekankan pada peserta Calon Penerima Manfaat (CPM) bahwa tujuan Program YESS, untuk mengembangkan kewirausahaan pada pertanian dengan dua tujuan yakni menciptakan wirausahawan muda dan menciptakan tenaga kerja kompeten. “Diharapkan program ini harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan sehingga mendapatkan output sesuai tujuan Program YESS,” katanya.
Kegiatan yang bertemakan Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Workshop Motivasi Bisnis bagi Pemula (Business Motivation Pathway) berlangsung di kantor BPP Sagala Herang selaku BDSP Program YESS di Kecamatan Sagala Herang, Subang.
Kegiatan pelatihan diikuti 30 peserta, sebagian besar wanita sebanyak 18 orang dan sisanya adalah pria, masing-masing mewakili delapan desa di Kecamatan Sagala Herang. Dalam pelatihan bisnis bagi pemula ini, peserta dimotivasi bagaimana membangun karakter jiwa wirausaha, ciri wirausaha, karakteristik wirausaha, manfaat dan tujuan wirausaha.
Para peserta CPM juga turut serta menilai pola pikir dan karakter peserta untuk menjadi wirausaha dengan cara menjawab sekitar 55 pertanyaan, hasilnya berupa skor yang akan diolah dan hasilnya akan menentukan apakah peserta termasuk ke dalam salah satu dari 10 Karakter Kewirausahaan Pribadi (KKP).
Karakter tersebut adalah pencarian peluang, orang yang gigih dan tekun, ketaatan kepada kontrak kerja, tuntutan terhadap kualitas dan efisiensi, pengambilan resiko, penetapan tujuan, pencarian informasi, perencana dan monitoring, persuasi dan percaya diri.
Setelah mengetahui karakter dirinya, peserta pelatihan akan lebih mudah diarahkan dan mengenali kemampuan sendiri, sehingga memudahkan identifikasi jenis usaha yang cocok untuk peserta plus teori psikologi Johari Window, yang dipaparkan pada kesempatan terakhir setelah pengetesan karakter.
Untuk itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Bogor, selaku Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) melaksanakan kegiatan pelatihan yang dikelola oleh DIT di setiap daerah binaan, salah satunya di BDSP Sagala Herang, Subang.
Kementan berkomitmen untuk terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan wirausaha pertanian. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan. “Hal itu harus didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10/2022).
(Baca juga:Wirausaha Bangkitkan Ekonomi di Era Pandemi)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda. “Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, para petani milenial harus bisa menggunakan teknologi dan kreatif contohnya dalam memasarkan produknya karena branding adalah penting di zaman sekarang.
Tati Hartati, Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Sagala Herang, Kabupaten Subang mengatakan bahwa pemerintah mengajak masyarakat, khususnya generasi milenial yang belum memiliki usaha, diajak untuk berkeinginan mengembangkan ide-ide kreatif dalam usaha pertanian, dengan mencari dan memanfaatkan peluang usaha di masing-masing desa. “Untuk yang sudah memiliki usaha, kami dorong untuk meningkatkan kembali kualitas dan kuantitas produksi melalui pemanfaatan Program YESS,” katanya.
(Baca juga:Memberdayakan Media Sosial Tumbuhkan Wirausaha Baru)
Sementara Cecep Taufik, dari Tim Teknis DIT Kabupaten Subang hadir sebagai narasumber, menyampaikan bahwa dalam menentukan suatu usaha kita harus melihat dan memastikan apakah pasarnya ada atau tidak ada, apakah banyak atau sedikit.
Dia juga menekankan pada peserta Calon Penerima Manfaat (CPM) bahwa tujuan Program YESS, untuk mengembangkan kewirausahaan pada pertanian dengan dua tujuan yakni menciptakan wirausahawan muda dan menciptakan tenaga kerja kompeten. “Diharapkan program ini harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan sehingga mendapatkan output sesuai tujuan Program YESS,” katanya.
Kegiatan yang bertemakan Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Workshop Motivasi Bisnis bagi Pemula (Business Motivation Pathway) berlangsung di kantor BPP Sagala Herang selaku BDSP Program YESS di Kecamatan Sagala Herang, Subang.
Kegiatan pelatihan diikuti 30 peserta, sebagian besar wanita sebanyak 18 orang dan sisanya adalah pria, masing-masing mewakili delapan desa di Kecamatan Sagala Herang. Dalam pelatihan bisnis bagi pemula ini, peserta dimotivasi bagaimana membangun karakter jiwa wirausaha, ciri wirausaha, karakteristik wirausaha, manfaat dan tujuan wirausaha.
Para peserta CPM juga turut serta menilai pola pikir dan karakter peserta untuk menjadi wirausaha dengan cara menjawab sekitar 55 pertanyaan, hasilnya berupa skor yang akan diolah dan hasilnya akan menentukan apakah peserta termasuk ke dalam salah satu dari 10 Karakter Kewirausahaan Pribadi (KKP).
Karakter tersebut adalah pencarian peluang, orang yang gigih dan tekun, ketaatan kepada kontrak kerja, tuntutan terhadap kualitas dan efisiensi, pengambilan resiko, penetapan tujuan, pencarian informasi, perencana dan monitoring, persuasi dan percaya diri.
Setelah mengetahui karakter dirinya, peserta pelatihan akan lebih mudah diarahkan dan mengenali kemampuan sendiri, sehingga memudahkan identifikasi jenis usaha yang cocok untuk peserta plus teori psikologi Johari Window, yang dipaparkan pada kesempatan terakhir setelah pengetesan karakter.
(dar)