Masuk Usia ke-35 Kinerja BRI Life Kian Kinclong: Pendapatan Premi Kuartal III Naik 40%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah-tengah kondisi pasar asuransi jiwa yang terkontraksi, sejumlah perusahaan asuransi masih mencatatkan kinerja positif, seperti BRILife . Perusahaan di bawah naungan BRI ini terus tumbuh di segala aspek keuangan. Dari sisi pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan (APE), BRILife dapat tumbuh 42% yoy, dari sisi pendapatan premi bruto (GWP) tumbuh lebih dari 40% yoy.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga target operating model yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung oleh expertise di bidang Asuransi Jiwa dan IT dari FWD,” ungkap Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).
Menurut Iwan, BRI Life terus mengembangkan target operating model untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di pasar. BRILife juga melakukan standarisasi di bidang pemasaran untuk memastikan premi yang dihasilkan merupakan premi berkualitas, yang akan memampukan BRILife untuk dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang polis pada saat jatuh tempo.
Menginjak usia yang ke-35 BRILife juga terus mendorong penetrasi di segmen retail dan mikro di Bank BRI untuk dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih dalam guna mencapai aspirasi mem-BRILIFE-kan Indonesia. Saat ini BRILife terus melakukan penetrasi melalui produk asuransi mikro, di segmen retail dengan produk PIJAR dan di sekmen mikro dengan produk AMKKM. Dengan dukungan teknologi digital baik dari sisi pemasaran dan layanan pemegang polis, saat ini BRI Life dapat memberikan perlindungan kepada sekitar 1,5 juta pemegang polis per bulan.
“Dengan dukungan yang sangat besar dari induk kami di Bank BRI, dan dengan dukungan expertise di bidang teknologi dan asuransi jiwa dari FWD, kami yakin dapat terus tumbuh untuk mem-BRILIFE-kan Indonesia, guna memberi nilai tambah bagi tercapainya visi induk usaha kami di BRI, untuk menjadi the most valuable banking group in SEA dan menjadi champion dalam financial inclusion, serta untuk berkontribusi bagi pencapaian visi FWD dalam changing the way people feel about insurance” jelas Iwan.
Sementara itu Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menyampaikan, BRILife terus mendorong penetrasi di semua segmen di Bank BRI. Sampai dengan akhir September 2022 pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan (APE) mencapai Rp2,45 triliun, bertumbuh 42 % yoy.
Penetrasi produk PIJAR dan AMKKM secara signifikan membantu pencapaian APE BRILife, sehingga dalam 3 bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp273 miliar, dan AMKKM dalam 9 bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp609 miliar.
“Saat ini BRI Life sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo,” kata Sutadi.
Selain itu, BRI Life juga terus mengembangkan pemasaran melalui Agen BRILink dengan menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya, yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 580 ribu agen.
Terkait pendapatan premi, Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan, total GWP (Premi bruto) tumbuh lebih dari 40%, dibanding periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp6,9 triliun di tahun 2022. Sampai dengan akhir September 2022, hasil investasi mencapai Rp638,2 miliar, bertumbuh 22% dibandingkan tahun lalu.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh portofolio UL yang memberikan hasil investasi atas dana pemegang polis sebesar Rp190,3 miliar, sementara hasil investasi untuk portofolio non-UL mengalami kontraksi karena sebagian besar kami investasikan pada SUN (60%), pasar uang (19%), dan obligasi korporasi yang masuk dalam investment grade (18%), sesuai dengan karakteristik kewajiban yang ada” jelas Lim.
Direktur Operasional BRI Life Yossie William Iroth melengkapi, pihaknya terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat. Menurutnya, sampai dengan akhir September 2022, BRI Life melayani sekitar 23.4 juta pemegang polis, naik 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, untuk pembayaran klaim sampai dengan akhir September 2022, BRI Life telah membayar sebesar Rp3,6 triliun, terkontraksi 11% yoy, utamanya disebabkan karena penurunan klaim yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Kami terus mendorong efektivitas dan efisiensi pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital dan terus meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT dan security,” tegas Yossi.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga target operating model yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung oleh expertise di bidang Asuransi Jiwa dan IT dari FWD,” ungkap Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).
Menurut Iwan, BRI Life terus mengembangkan target operating model untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di pasar. BRILife juga melakukan standarisasi di bidang pemasaran untuk memastikan premi yang dihasilkan merupakan premi berkualitas, yang akan memampukan BRILife untuk dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang polis pada saat jatuh tempo.
Menginjak usia yang ke-35 BRILife juga terus mendorong penetrasi di segmen retail dan mikro di Bank BRI untuk dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih dalam guna mencapai aspirasi mem-BRILIFE-kan Indonesia. Saat ini BRILife terus melakukan penetrasi melalui produk asuransi mikro, di segmen retail dengan produk PIJAR dan di sekmen mikro dengan produk AMKKM. Dengan dukungan teknologi digital baik dari sisi pemasaran dan layanan pemegang polis, saat ini BRI Life dapat memberikan perlindungan kepada sekitar 1,5 juta pemegang polis per bulan.
“Dengan dukungan yang sangat besar dari induk kami di Bank BRI, dan dengan dukungan expertise di bidang teknologi dan asuransi jiwa dari FWD, kami yakin dapat terus tumbuh untuk mem-BRILIFE-kan Indonesia, guna memberi nilai tambah bagi tercapainya visi induk usaha kami di BRI, untuk menjadi the most valuable banking group in SEA dan menjadi champion dalam financial inclusion, serta untuk berkontribusi bagi pencapaian visi FWD dalam changing the way people feel about insurance” jelas Iwan.
Sementara itu Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menyampaikan, BRILife terus mendorong penetrasi di semua segmen di Bank BRI. Sampai dengan akhir September 2022 pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan (APE) mencapai Rp2,45 triliun, bertumbuh 42 % yoy.
Penetrasi produk PIJAR dan AMKKM secara signifikan membantu pencapaian APE BRILife, sehingga dalam 3 bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp273 miliar, dan AMKKM dalam 9 bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp609 miliar.
“Saat ini BRI Life sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo,” kata Sutadi.
Selain itu, BRI Life juga terus mengembangkan pemasaran melalui Agen BRILink dengan menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya, yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 580 ribu agen.
Terkait pendapatan premi, Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan, total GWP (Premi bruto) tumbuh lebih dari 40%, dibanding periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp6,9 triliun di tahun 2022. Sampai dengan akhir September 2022, hasil investasi mencapai Rp638,2 miliar, bertumbuh 22% dibandingkan tahun lalu.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh portofolio UL yang memberikan hasil investasi atas dana pemegang polis sebesar Rp190,3 miliar, sementara hasil investasi untuk portofolio non-UL mengalami kontraksi karena sebagian besar kami investasikan pada SUN (60%), pasar uang (19%), dan obligasi korporasi yang masuk dalam investment grade (18%), sesuai dengan karakteristik kewajiban yang ada” jelas Lim.
Direktur Operasional BRI Life Yossie William Iroth melengkapi, pihaknya terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat. Menurutnya, sampai dengan akhir September 2022, BRI Life melayani sekitar 23.4 juta pemegang polis, naik 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, untuk pembayaran klaim sampai dengan akhir September 2022, BRI Life telah membayar sebesar Rp3,6 triliun, terkontraksi 11% yoy, utamanya disebabkan karena penurunan klaim yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Kami terus mendorong efektivitas dan efisiensi pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital dan terus meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT dan security,” tegas Yossi.
(uka)