Bidik Segmen UKM, Perbankan Perkuat Sinergi dengan Fintech
loading...
A
A
A
Sementara, AMAR terus bertumbuh pesat di segmen kredit konsumer dan bisnis mikro melalui platform pinjaman digitalnya, Tunaiku.
Sepanjang tahun 2016-2021, AMAR merealisasikan CAGR 96% dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp73 miliar pada 2016 menjadi Rp2,1 triliun pada 2021.
Analis SF Sekuritas kini memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh 32,2% dan 17,4% CAGR masing-masing pada tahun 2023-2027, berdasarkan CAGR 27,7% dalam penyaluran pinjaman.
Laporan tersebut menyebut pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih Rp150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49% secara tahunan (yoy).
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menyoroti bahwa saat ini segmen konsumer dan bisnis mikro berkontribusi 87% dari total pinjaman AMAR, sedangkan segmen korporasi besar berkontribusi 13%.
Kolaborasi dengan Investree akan memungkinkan AMAR untuk mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.
Masuknya AMAR ke segmen UKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan, mengingat segmen tersebut di Indonesia sangat besar namun masih belum terlayani.
Executive Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan, sebagai penggerak pertama dalam perbankan digital di Indonesia dan dengan kecanggihan teknologi yang dipadukan dengan kemampuan Investree, AMAR diharapkan dapat melayani dan meningkatkan akses keuangan bagi UKM Indonesia.
“Sebagai pelopor perbankan digital Indonesia, Amar Bank telah membuktikan kemampuan teknologi untuk melayani konsumen dan usaha mikro yang kurang terlayani, dan kerja sama dengan Investree akan memperluas target pasar bank untuk mencakup segmen UKM, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas di tahun-tahun mendatang,” ujar David melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (21/10/2022).
Sepanjang tahun 2016-2021, AMAR merealisasikan CAGR 96% dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp73 miliar pada 2016 menjadi Rp2,1 triliun pada 2021.
Analis SF Sekuritas kini memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh 32,2% dan 17,4% CAGR masing-masing pada tahun 2023-2027, berdasarkan CAGR 27,7% dalam penyaluran pinjaman.
Laporan tersebut menyebut pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih Rp150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49% secara tahunan (yoy).
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menyoroti bahwa saat ini segmen konsumer dan bisnis mikro berkontribusi 87% dari total pinjaman AMAR, sedangkan segmen korporasi besar berkontribusi 13%.
Kolaborasi dengan Investree akan memungkinkan AMAR untuk mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.
Masuknya AMAR ke segmen UKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan, mengingat segmen tersebut di Indonesia sangat besar namun masih belum terlayani.
Executive Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan, sebagai penggerak pertama dalam perbankan digital di Indonesia dan dengan kecanggihan teknologi yang dipadukan dengan kemampuan Investree, AMAR diharapkan dapat melayani dan meningkatkan akses keuangan bagi UKM Indonesia.
“Sebagai pelopor perbankan digital Indonesia, Amar Bank telah membuktikan kemampuan teknologi untuk melayani konsumen dan usaha mikro yang kurang terlayani, dan kerja sama dengan Investree akan memperluas target pasar bank untuk mencakup segmen UKM, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas di tahun-tahun mendatang,” ujar David melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (21/10/2022).