Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Ini Strategi Ganjar Pranowo

Senin, 24 Oktober 2022 - 10:30 WIB
loading...
Hadapi Ancaman Krisis...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyiapkan stratehi menghadapi ancaman krisis pangan tahun depan. FOTO/dok.Istimewa
A A A
SEMARANG - Pemerintah Provinisi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mendorong pangan lokal untuk memperkuat kedaulatan pangan. Krisis pangan global telah mengajarkan untuk memperkuat kedaulatan pangan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menyiapkan strategi untuk menghadapi ancaman krisis pangan 2023 akibat resesi ekonomi. Di antaranya melalui optimalisasi produksi padi, jagung, dan kedelai (pajale) serta politik pupuk.
Terkait pangan strategis pajale, Ganjar mengatakan, potensi produksinya sangat bangus.

Terlebih, Ganjar menyebut banyak lahan di Jateng yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami tiga komoditas pertanian tersebut, termasuk pekarangan.

"Sebenarnya kita sudah menghitung luasnya lahan pertanian itu yang sekarang dipakai oleh petani dibandingkan luas pekarangan. Ternyata pekarangannya jauh lebih banyak," kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Senin (24/10/2022).



Ganjar mengatakan, optimalisasi produksi pajale juga akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng yang akan berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Negar (BRIN). Ganjar juga akan menghadirkan pasar yang melariskan penjualan pajale, salah satunya jajaran Pemprov Jateng sendiri.

"Maka rasa-rasanya pemerintah mesti hadir memberikan insentif kepada petani. Kalau perlu off-taker-nya kita dari pemerintah sehingga petani merasa mendapatkan keuntungan yang wajar ya. Ini yang mesti kita dorong," kata Ganjar.

Bersadarkan data Pemprov Jateng, realisasi produksi padi hingga September 2022 mencapai 8.238.177 ton dan akan mencapai 9.579.069 ton di akhir tahun. Sementara, produksi jagung pada periode yang sama mencapai 3.047.712 ton dan kedelai 47.246 ton.

Selain pajale, Ganjar juga akan mengoptimalkan politik pupuk untuk menghadapi potensi krisis pangan 2023. Ganjar menjelaskan, langkah ini dilakukan karena subsidi pupuk Jateng masih cukup terbatas.

"Soal politik pupuk nih, karena subsidi pupuk kita itu terbatas sekali dan jumlahnya secara kuantitas juga kurang. Maka hari ini coba kita dampingi dengan pupuk organik," tuturnya.

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng sedang gencar melakukan operasi terhadap sejumlah distributor dan pengecer pupuk untuk memantau kuantitasnya. Ganjar mendorong agar keduanya tidak mempersulit petani agar produksi pertanian bisa segera terserap pasar.

"Sekarang lagi saya operasi beberapa distributor, pengecer, untuk kita bisa tahu berapa kuantitasnya dan jangan dipersulit petaninya untuk bisa membeli. Hanya memang penggunaan pupuk secara berimbang ini mesti dikontrol oleh para penyuluh. Jadi ini cukup holistik," tuturnya.



Di samping pajale dan politik pupuk, Ganjar menyebut pihaknya juga memantau berbagai potensi yang dimiliki Jateng. Salah satunya Learning Center Bawang Putih hasil kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Hari ini coba kita pantau dari potensi-potensi yang kita miliki. Termasuk kenapa kemarin dengan BI, dengan IPB, kita mengembangkan learning center untuk bawang putih, itu dukungan kita," pungkas Ganjar.

Sebagai informasi, Jateng juga memiliki pangan alternatif yang melimpah seperti ubi kayu yang produksinya mencapai 2.288.971 ton di September 2022, ubi jalar 114.415 ton, kacang tanah 58.423 ton, dan kacang hijau 24.590 ton.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Harga Beras di 3 Negara...
Harga Beras di 3 Negara Tetangga Hampir Rp100 Ribu per Kg, Mentan Amran: Indonesia Stabil
Ketahanan Pangan Jadi...
Ketahanan Pangan Jadi Fokus Kerja Sama Indonesia-Kanada
Harga Beras di Jepang...
Harga Beras di Jepang Naik 90%, Bagaimana di Indonesia?
Mentan Sebut Krisis...
Mentan Sebut Krisis Pangan Menimpa Jepang, Malaysia, hingga Filipina! Bagaimana Indonesia?
Rumah Pangan PNM, Berdayakan...
Rumah Pangan PNM, Berdayakan Nasabah untuk Dukung Asta Cita
Target Swasembada Pangan...
Target Swasembada Pangan 2027 Diyakini Mampu Diwujudkan
LPDB-KUMKM dan ID FOOD...
LPDB-KUMKM dan ID FOOD Bersinergi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Syngenta Dukung Pemerintah...
Syngenta Dukung Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Perluasan Kebun Sawit...
Perluasan Kebun Sawit Tak Perlu Deforestasi, Ini Langkah yang Bisa Diambil
Rekomendasi
Belum Setahun Sudah...
Belum Setahun Sudah 3 Kali Ganti Pelatih, Begini Kata Jonatan Christie
Long Weekend Perayaan...
Long Weekend Perayaan Paskah 2025, Tol Dalam Kota Macet di Beberapa Titik
Bantah Selingkuh, Paula...
Bantah Selingkuh, Paula Verhoeven Siap Pertanggungjawabkan Ucapannya hingga ke Akhirat
Berita Terkini
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
5 jam yang lalu
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
6 jam yang lalu
Asabri Jalankan Program...
Asabri Jalankan Program Satria Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan
6 jam yang lalu
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
6 jam yang lalu
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
7 jam yang lalu
Bursa Kripto OKX Masuk...
Bursa Kripto OKX Masuk Pasar Amerika Serikat
7 jam yang lalu
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved