Tak Pakai APBN, Produksi Vaksin BUMN Dibiayai Dana Internal Bio Farma

Rabu, 26 Oktober 2022 - 20:49 WIB
loading...
Tak Pakai APBN, Produksi...
Produksi vaksin Indovac tidak menggunakan dana APBN. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan produksi vaksin IndoVac atau BUMN tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dananya justru bersumber dari ekuiti perusahaan.

Menurut Honesti, perseroan sudah menggelontorkan anggaran Rp300 miliar ketika vaksin IndoVac mulai digodok sejak awal hingga uji klinis tahap ketiga. Nominal tersebut di luar biaya produksi saat ini.

"Budget sampai uji klinis aja sampai Rp300 miliar. Itu baru sampai uji klinis, nanti juga ada biaya untuk produksi," bebernya dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Honesti berhitung, khusus anggaran produksi vaksin IndoVac akan bergantung pada penugasan pemerintah. Artinya, semakin banyak vaksin yang diproduksi, maka semakin besar dana yang dikeluarkan perusahaan.

Adapun jumlah dosis vaksin yang diproduksi Bio Farma akan disesuaikan dengan permintaan atau kebutuhan pemerintah.



Meskipun induk Holding BUMN Farmasi itu harus menggunakan anggaran secara mandiri ketika memproduksi vaksin, Honesti memastikan struktur keuangan perusahaan cukup kuat dan stabil.

"Tapi intinya keuangan kita masih sangat cukup, kalau kita mendapatkan penugasan yang lebih. Semua yang kita keluarkan sampai uji klinis ketiga ini sebesar Rp300 miliar, semuanya ekuiti atau dana internal," tandasnya.

Untuk dikerahui, saat ini jumlah vaksin BUMN yang diproduksi Bio Farma baru mencapai 1,7 juta dosis dari target produksi sebanyak 20 juta dosis hingga akhir tahun ini. Dari 1,7 juta dosis tersebut, baru 300.000 dosis yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).



Honesti pun memastikan jumlah produksi vaksin IndoVac akan terus ditingkatkan hingga mencapai 20 juta dosis, sesuai target pemerintah hingga akhir 2022 ini.

"Yang kami miliki sekarang sudah diproduksi ya itu 1,7 juta dosis, ini sudah dirilis sama BPOM baru 300.000, jadi masih ada yang diproses," tuturnya.



Dia menambahkan, 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi per tahunnya berdasarkan kebutuhan atau permintaan pemerintah.

Sementara, kapasitas atau kemampuan produksi vaksin IndoVac dari perusahaan bisa mencapai 120 juta dosis per tahun.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)