Menangkap Peluang Emas Bisnis Properti di Balik Pindahnya Ibu Kota Negara

Minggu, 06 November 2022 - 12:25 WIB
loading...
Menangkap Peluang Emas...
Dalam acara IKN Properti Expo 2022, Kementerian PUPR mengatakan bahwa sektor properti merupakan sektor yang masih tumbuh secara positif di tengah masa pandemi Covid-19. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah telah memulai pembangunan fisik ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Targetnya, tahun 2024 sudah mulai ada pemindahan untuk kantor pemerintah dan beberapa fungsi pelayanan telah dilakukan secara bertahap hingga nantinya seluruh kantor pemerintahan pindah ke wilayah baru.



Sedikitnya ada sekitar 500 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian dan Lembaga (K/L) akan dipindahkan ke kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru pada tahap awal pembangunan yakni periode 2022-2024. Hal tersebut seiring dengan pembangunan infrastruktur utama seperti istana kepresidenan, gedung DPR/MPR dan perumahan di tahap awal pembangunan IKN.

"Pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal," tulis keterangan di situs resmi IKN.

Kemudian, pada tahap selanjutnya yakni periode 2025-2035, akan dilakukan pengembangan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, dan menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN.



Selain itu, pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas, penerapan sistem insentif untuk sektor-sektor ekonomi prioritas, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan juga akan dilakukan pada periode tersebut.

Berbagai survei maupun jajak pendapat telah dikemukakan oleh banyak pihak baik yang pro maupun kontra terkait pemindahan ibu kota khususnya dari sisi potensi bisnis propertinya. Banyak dampak positif yang akan didapatkan khususnya di kota Balikpapan karena menjadi Gerbang Ibu Kota Negara.

Dalam acara IKN Properti Expo 2022, Kementerian PUPR mengatakan bahwa sektor properti merupakan sektor yang masih tumbuh secara positif di tengah masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, Ekonomi Indonesia triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,01% (year-on-year).

Di antara pertumbuhan tersebut, perumahan yang masuk ke dalam sektor real estate atau properti menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif sebesar 3,78%.

" Sektor properti memiliki “multiflier effect” dapat menghidupkan 174 sub-sektor industri lain seperti pabrik material bahan bangunan, transportasi, lembaga pembiayaan seperti Bank, Koperasi, Financial Technologi, maupun sektor Furniture, hingga perdagangan makanan yang akan dapat mempercepat dan membantu program Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," katanya.

Kepindahan Ibu Kota negara ini ditangkap sebagai peluang emas oleh PT. Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), Perusahaan yang berkecimpung di sektor properti berbasis di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Pindahnya IKN ini benar-benar menjadi momentum yang pas sekaligus kesempatan emas bagi kami pengembang, dalam memperbesar potensi bisnis properti di kawasan Balikpapan khususnya kawasan kami BSB,” ujar Direktur Operasional Wulandari Bangun Laksana, Tjia Daniel Wirawan.

Dia menjelaskan, produk Wulandari Bangun Laksana merupakan produk-produk unggulan. Selain karena memiliki konsep yang menarik dan berbeda dari pendahulunya, juga berdiri di pusat kota dengan lokasi yang sangat strategis.

“Berdekatan dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Selain lokasi yang strategis yaitu berdiri di kawasan Balikpapan Superblock, kami pihak pengembang juga menunjang fasilitas lainnya, seperti pusat hiburan Pantai BSB, dan Aquaboom. Sedangkan sarana olahraga terdapa CNC Fitness Center, BSB Bowling, dan pusat kuliner,” tambahnya.

Lokasi strategis dan Fasilitas lengkap dan berkualitas, lanjut dia, diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di kawasan prestisus ini.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)