Cegah Korupsi, Perhutani Gandeng Basel Institute Swiss
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mencegah praktik korupsi dan kejahatan keuangan lainnya Perum Perhutani menjajaki kerja sama dengan Basel Institute on Governance, organisasi nirlaba asal Swiss yang fokus pada isu korupsi.
Kolaborasi yang dijalin terkait upaya memperkuat integritas bisnis dan mendukung peningkatkan kualitas tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG).
Direktur SDM, Umum dan IT Perhutani M Denny Ermansyah mengatakan, pihaknya perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bersih dan anti korupsi. Untuk itu, tawaran kerja sama tersebut dinilai perlu.
“Kita perlu terbuka pada setiap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bersih dan antikorupsi. Untuk itu, tawaran kerja sama ini sangat baik untuk Perhutani dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance,” ujarnya, Selasa (8/11/2022).
Untuk diketahui, Basel Institute on Governance bekerja di seluruh dunia dengan sektor publik dan swasta untuk melawan korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, serta mendukung peningkatkan kualitas tata kelola perusahaan.
Sebagai yayasan berbadan hukum Swiss, Basel Institute berkantor pusat di Basel, Swiss. Saat ini, Basel Institute memiliki kegiatan lapangan di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan Asia Tenggara.
Dalam kerja sama ini, The Basel Institute mengajak Perhutani melakukan pencegahan korupsi dan kecurangan dalam internal perusahaan.
Perhutani dan The Basel Institute berupaya mencegah korupsi melalui peningkatan keterlibatan masyarakat dan memperkuat budaya integritas dan akuntabilitas baik untuk sektor publik maupun swasta. Terutama, fokus pada pencegahan konflik kepentingan dalam pengadaan dan perizinan sumber daya alam (SDA).
Denny menilai kerja sama ini merupakan langkah nyata Perhutani mewujudkan perusahaan yang bersih dan sehat. Dia menjelaskan bahwa niat baik ini selaras dengan Core Values AKHLAK yang saat ini digencarkan Kementerian BUMN.
Menurut Denny, Perhutani memiliki peran strategis dalam melaksanakan pengendalian internal perusahaan dan mencegah perilaku koruptif. Peningkatan kapabilitas merupakan salah satu metode untuk mengembangkan pengendalian internal yang efektif.
Basel Institute juga akan mengajak Bagian Hukum dan Kepatuhan hingga Pengawas Internal di Perhutani untuk bergabung dalam Integrity Risk Assessment (IRA).
Selain itu, Basel Institute akan memberikan pelatihan bagi Bagian Hukum dan Kepatuhan serta Pengawas Internal di Perhutani yang akan mencakup materi-materi umum, salah satunya kewajiban hukum berdasarkan legislasi dan regulasi hukum Indonesia dan internasional tentang masalah anti korupsi.
Kolaborasi yang dijalin terkait upaya memperkuat integritas bisnis dan mendukung peningkatkan kualitas tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG).
Direktur SDM, Umum dan IT Perhutani M Denny Ermansyah mengatakan, pihaknya perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bersih dan anti korupsi. Untuk itu, tawaran kerja sama tersebut dinilai perlu.
“Kita perlu terbuka pada setiap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bersih dan antikorupsi. Untuk itu, tawaran kerja sama ini sangat baik untuk Perhutani dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance,” ujarnya, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga
Untuk diketahui, Basel Institute on Governance bekerja di seluruh dunia dengan sektor publik dan swasta untuk melawan korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, serta mendukung peningkatkan kualitas tata kelola perusahaan.
Sebagai yayasan berbadan hukum Swiss, Basel Institute berkantor pusat di Basel, Swiss. Saat ini, Basel Institute memiliki kegiatan lapangan di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan Asia Tenggara.
Dalam kerja sama ini, The Basel Institute mengajak Perhutani melakukan pencegahan korupsi dan kecurangan dalam internal perusahaan.
Perhutani dan The Basel Institute berupaya mencegah korupsi melalui peningkatan keterlibatan masyarakat dan memperkuat budaya integritas dan akuntabilitas baik untuk sektor publik maupun swasta. Terutama, fokus pada pencegahan konflik kepentingan dalam pengadaan dan perizinan sumber daya alam (SDA).
Denny menilai kerja sama ini merupakan langkah nyata Perhutani mewujudkan perusahaan yang bersih dan sehat. Dia menjelaskan bahwa niat baik ini selaras dengan Core Values AKHLAK yang saat ini digencarkan Kementerian BUMN.
Menurut Denny, Perhutani memiliki peran strategis dalam melaksanakan pengendalian internal perusahaan dan mencegah perilaku koruptif. Peningkatan kapabilitas merupakan salah satu metode untuk mengembangkan pengendalian internal yang efektif.
Basel Institute juga akan mengajak Bagian Hukum dan Kepatuhan hingga Pengawas Internal di Perhutani untuk bergabung dalam Integrity Risk Assessment (IRA).
Selain itu, Basel Institute akan memberikan pelatihan bagi Bagian Hukum dan Kepatuhan serta Pengawas Internal di Perhutani yang akan mencakup materi-materi umum, salah satunya kewajiban hukum berdasarkan legislasi dan regulasi hukum Indonesia dan internasional tentang masalah anti korupsi.
(ind)