PDB Per Kapita Bisa Tembus USD10.000, Luhut: Indonesia Bakal Jadi Negara High Income
loading...
Menko Luhut B. Pandjaitan optimistis Indonesia akan menjadi negara berpendapatan tinggi di 2045. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Indonesia diprediksi menjadi negara high income atau berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Produk domestik bruto ( PDB ) per kapita diperkirakan mencapai USD10.000 dan PDB Indonesia dapat menembus USD3,0 triliun dalam dekade berikutnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) selaku Ketua Bidang Dukungan Penyelenggara Acara KTT G20 Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dalam rangka mewujudkan prediksi itu bisa dilakukan dengan mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi.
"Sedang berlangsung sekarang, tetapi kita harus mencapai target ini, tentu saja Indonesia harus melakukan hal seperti ini," ujar Luhut dalam acara Seminar Internasional LPS di Nusa Dua, Bali, Rabu (9/11/2022).
Menurut Luhut, yang sangat penting adalah menahan pandemi dan memulihkan ekonomi di tengah berbagai tantangan global. Selain itu melakukan transformasi ekonomi untuk memasuki sektor industri.
"Mengubah perekonomian dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri, tidak banyak orang yang menyadari bahwa kami bertransformasi. (Dulu) hanya untuk mengekspor bahan baku, kami mengandalkan harga komoditas, hari ini tidak lebih," jelas Luhut.
Luhut menjelaskan bahwa dalam sejarah Indonesia, ekspor yang tertinggi terjadi tahun lalu yang mencapai USD232 miliar. Luhut optimistis tahun ini ekspor bisa menembus USD300 miliar.
"Dan ketika kita melihat ekonomi China, berarti kita dapat mencapai USD250 miliar di nomor tiga dengan meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi," kata Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) selaku Ketua Bidang Dukungan Penyelenggara Acara KTT G20 Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dalam rangka mewujudkan prediksi itu bisa dilakukan dengan mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi.
"Sedang berlangsung sekarang, tetapi kita harus mencapai target ini, tentu saja Indonesia harus melakukan hal seperti ini," ujar Luhut dalam acara Seminar Internasional LPS di Nusa Dua, Bali, Rabu (9/11/2022).
Menurut Luhut, yang sangat penting adalah menahan pandemi dan memulihkan ekonomi di tengah berbagai tantangan global. Selain itu melakukan transformasi ekonomi untuk memasuki sektor industri.
"Mengubah perekonomian dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri, tidak banyak orang yang menyadari bahwa kami bertransformasi. (Dulu) hanya untuk mengekspor bahan baku, kami mengandalkan harga komoditas, hari ini tidak lebih," jelas Luhut.
Luhut menjelaskan bahwa dalam sejarah Indonesia, ekspor yang tertinggi terjadi tahun lalu yang mencapai USD232 miliar. Luhut optimistis tahun ini ekspor bisa menembus USD300 miliar.
"Dan ketika kita melihat ekonomi China, berarti kita dapat mencapai USD250 miliar di nomor tiga dengan meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi," kata Luhut.
(uka)
Explore More