Inalum dan EGA Sepakati Kerja Sama Potensi Penggunaan Teknologi Alumunium Brownfield di Indonesia

Selasa, 15 November 2022 - 09:19 WIB
loading...
Inalum dan EGA Sepakati Kerja Sama Potensi Penggunaan Teknologi Alumunium Brownfield di Indonesia
Inalum dan Emirates Global Aluminium dari Uni Emirat Arab tandatangani perjanjian studi kelayakan pengembangan perluasan browfileld Inalum, Senin (14/11/2022)
A A A
NUSA DUA - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Emirates Global Aluminium (EGA), perusahaan industri terbesar di luar migas dari Uni Emirat Arab, telah menandatangani perjanjian studi kelayakan terkait pengembangan perluasan browfileld Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Perjanjian ini memberikan EGA hak eksklusif untuk melisensikan teknologi yang dikembangkan UEA kepada Inalum untuk ekspansi smelter aluminium brownfield, perusahaan Indonesia yang memiliki potensi di smelter aluminium yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Perjanjian ditandatangani oleh Direktur Utama Inalum Hendi Prio Santoso dan Chief Executive Officer EGA Abdulnasser bin Kalban, pada KTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022).

Berdasarkan perjanjian tersebut, EGA akan memiliki hak eksklusif untuk melisensikan teknologi peleburan DX+ Ultra kepada Inalum yang merupakan teknologi industri terbaru perusahaan internasional tersebut.

Lisensi secara komersial tersebut untuk perluasan brownfield smelter Kuala Tanjung di Sumatera Utara, jika proyek tersebut terbukti layak.

EGA sendiri telah mengembangkan teknologi peleburannya di UEA selama lebih dari 30 tahun, dan merupakan perusahaan industri UEA pertama yang melisensikan teknologi proses intinya secara internasional dalam kesepakatan dengan Aluminium Bahrain pada 2016.

Persyaratan EGA untuk investasi atau pengambilan logam adalah bahwa proyek yang diprioritaskan menggunakan energi terbarukan. Pabrik peleburan aluminium Kuala Tanjung yang ada saat ini menggunakan listrik yang dibangkitkan dengan tenaga air.

Proyek perluasan ini diharapkan memiliki kapasitas lebih dari 400 ribu ton aluminium per tahun, tergantung dari hasil studi kelayakan bankable yang kini akan dibiayai bersama oleh EGA dan Inalum.

“Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting dalam kerja sama kami dengan Inalum, dan mendekatkan penyebaran teknologi yang dikembangkan UEA di Indonesia,” kata Abdulnasser bin Kalban.

Dia mengatakan investasi potensial dalam perluasan brownfield Kuala Tanjung, dan penjualan logam, akan memajukan pertumbuhan dalam aluminium rendah karbon yang akan memungkinkan kehidupan modern di seluruh dunia sekaligus melindungi bumi untuk generasi mendatang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2402 seconds (0.1#10.140)