Anantara-Countrywide Hydrogen Teken Mou Pembangunan Fasilitas Produksi Hidrogen Hijau

Kamis, 17 November 2022 - 14:45 WIB
loading...
Anantara-Countrywide Hydrogen Teken Mou Pembangunan Fasilitas Produksi Hidrogen Hijau
(Kiri ke kanan) Direktur Komersial ib vogt Singapura dan Direktur Anantara Joost van Acht; Dirut Quantum Power Asia dan Direktur Anantara Energy Holdings Simon G. Bell; dan Direktur Countrywide Hydrogen Boyd White di acara penandatanganan MoU di Bali, Kam
A A A
JAKARTA - Perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berskala dunia, Quantum Power Asia dan ib vogt yang telah tergabung dalam proyek Anantara Energi melanjutkan komitmen investasi untuk pembangunan megaproyek PLTS 3,5 gigawatt (GW) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Karimun, Kepulauan Riau.

Menjadi bagian dari megaproyek PLTS yang tengah dikembangkan ib vogt dan Quantum Power Asia yang telah memperoleh komitmen pendanaan dari lembaga keuangan hingga USD6 miliar atau sekitar Rp90 triliun (kurs Rp15.000 per USD), melalui Anantara Energi, ditandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Countrywide Hydrogen untuk mengkaji pembangunan fasilitas pembangunan fasilitas hidrogen hijau di KEK Karimun.



Melalui MoU ini, Countrywide Hydrogen dan Anantara akan melaksanakan dan mendanai studi konsep yang akan mencakup studi kelayakan tekno komersial yang tengah dilakukan untuk menyiapkan fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau di Indonesia.

"Kami telah menyepakati kerja sama dengan Countrywide Hydrogen untuk bersama-sama melaksanakan dan mendanai studi konsep yang akan mencakup studi kelayakan tekno komersial yang tengah dilakukan untuk menyiapkan fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau di Indonesia," ujar Direktur Anantara Energi Simon G Bell dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (17/11/2022).

Setelah memperoleh hasil positif dari studi kelayakan dan studi konsep tersebut, lanjut dia, Anantara akan membangun, mendanai dan mengoperasikan 100 MWp PLTS yang akan menyediakan kebutuhan energi bersih bagi fasilitas tersebut. Fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau ini rencananya akan memenuhi kebutuhan energi bersih di Indonesia, dan juga negara-negara lainnya di kawasan Asia dan potensi pasar di kawasan Eropa.

Managing Director Countrywide Hydrogen Geoffrey Drucker mengatakan, studi konsep dan studi kelayakan akan secara efektif memungkinkan produksi mencapai 1.650 ton hidrogen per tahun di KEK Karimun. Sementara cakupan investasi langsung diperkirakan mencapai USD50 miliar serta investasi tidak langsung di bidang infrastruktur dan industri rantai pasok lainnya.



"Diharapkan fasilitas produksi ini akan selesai dibangun pada tahun 2024 dan memulai produksinya di awal tahun 2025," sambungnya.

Geoffrey mengatakan, hidrogen dan amonia akan memainkan peran penting dalam mencapai target nol emisi karbon (net zero emission) di Indonesia dan Asia. Hidrogen dibutuhkan untuk generasi pembangkit listrik tanpa emisi, transportasi untuk pertambangan dan proses industri lainnya.

"Kami berencana untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kompetitif, dan pembangunan fasilitas produksi ini akan secara terus menerus diperluas untuk menjangkau pasar yang lebih besar di Asia Tenggara melalui skema ekspor energi yang disepakati," terangnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)