Munasnya Kerap Ricuh, Ini Deretan Menteri Jebolan Hipmi

Rabu, 23 November 2022 - 14:00 WIB
loading...
Munasnya Kerap Ricuh,...
Banyak mantan Ketum Hipmi yang menjabat sebagai menteri. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda ( Hipmi ) tengah jadi sorotan. Pasalnya, Musyawarah Nasional (Munas) Hipmi ke-17 yang digelar di Solo diwarnai kericuhan atau adu jotos para anggotanya. Kericuhan yang terekam dalam unggahan video itu lalu viral di media sosial.



Suasana panas dalam munas itu terpaksa membuat Abdul Latief turun tangan menenangkan para pengusaha muda. Abdul Latief memang salah satu sesepuh Hipmi yang juga merupakan seorang pendiri.

Abdul Latief bukan sosok sembarang! Pria asal Aceh kelahiran 1940 ini merintis usaha dengan membuka sebuah toko di bilangan Grogol Jakarta Utara. Pelan tapi pasti usahanya terus berkembang hingga mendirikan Pasar Raya Departement Store.

Abdul Latief yang merupakan Ketua Umum Hipmi pertama, kemudian masuk jajaran kabinet di era Orde Baru dengan menjadi Menteri Tenaga Kerja (1993-1998) lalu menjadi Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya (1998).

Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari Kabinet Pembangunan VII yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto setelah dihajar krisis moneter.

Selain Abdul Latief masih ada beberapa tokoh lagi yang membidani kelahiran Hipmi pada Juni 1972. Dua di antaranya adalah Siswono Yudo Husodo dan Pontjo Sutowo.

Siswono juga menjabat menteri di era Soeharto. Ketum Hipmi kedua periode 1973-1977 ini menjabat Menteri Perumahan Rakyat di tahun 1988, dan diangkat sebagai Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja pada tahun 1993.

Hanya Pontjo Soetowo, Ketum Hipmi keempat, yang tak menjejakan kakinya di pemerintahan. Putra dari Ibnu Sutowo, dedengkot Pertamina, ini sukses menjadi pengusaha besar di bidang perhotelan.

Deretan Ketum Hipmi lainnya yang menjadi pengusaha besar dan juga menteri adalah Aburizal Bakrie (periode 1977-1979). Pemilik tulen Grup Bakrie ini pernah menjadi Menko Bidang Perekonomian (2004-2005) dan Menko Kesra (2005-2009).

Lalu ada Agung Laksono. Ketum Hipmi ke-5 (periode 1983-1986) ini juga merupakan salah satu tokoh Partai Golkar. Agung tercatat pernah mengemban jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menko Kesra.

Sharif Cicip Sutarjo, Ketum Hipmi ke-6 juga pernah mencicipi jabatan menteri. Penjabat Ketum Himpi dari 1986-1989 ini pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikan di era SBY. Cicip menjadi Menteri KKP sejak 2011 hingga 2014.

Ketum Hipmi ke-11 untuk periode 2001 hingga 2005 adalah Muhammad Lutfi. Lutfi diangkat menjadi Menteri Perdagangan di era kedua pemerintahan Jokowi. Namun dia hanya menjabat satu setengah tahun saja. Sebelumnya Lutfi pernah menjabat sebagai Ketua BKPM (Kementerian Investasi) dari 2005 hingga 2009.

Ketum Hipmi berikutnya yang juga menjadi menteri adalah Sandiaga Uno. Sandiaga diangkat menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Desember 2020. Sandiaga merupakan Ketum Hipmi ke-12 (2005-2008).

Terakhir adalah Bahlil Lahadalia. Ketum Hipmi ke-15 ini diangkat Jokowi menjadi Kepala BKPM dan Menteri Investasi pada April 2019.

Hipmi sendiri merupakan sebuah organisasi independen yang merupakan kumpulan para pengusaha muda yang bergerak dalam bidang perekonomian. Organisasi ini merupakan sebuah organisasi non-partisan.

Kericuhan Munas Hipmi bukan kali ini saja terjadi. Pada 2015 saat Munas Hipmi ke-15 yang digelar di Bandung kericuhan juga sempat terjadi. Memang sorotan kericuhan tak sebesar saat munas kali ini.

Munas itu sendiri bertepatan dengan pemilihan ketua umum yang dimenangi oleh Bahlil Lahadalia dengan mengalahkan pesaing terberatnya, Bayu Priawan Djokosoetono, yang saat ini menjadi juragan Bluebird.

Lepas dari kekalahan di Hipmi, Bayu kemudian aktif di organisasi pengusaha lain. Bersama sejumlah pengusaha muda, Bayu mendirikan Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) pada Mei 2015.



Tak cuma di tingkat pusat, munas Hipmi di daerah juga kerap diwarnai kericuhan, meski tak sampai menjadi tontonan nasional seperti munas kali ini.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)