5 Negara ASEAN dengan Jumlah UMKM Terbanyak, Nomor 2 Kontribusi ke Ekspor Tembus Rp1.267 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) umumnya merupakan cikal bakal usaha besar. Banyak contoh di dunia yang memperlihatkan sebuah gergasi bisnis berawal dari sebuah usaha di garasi. Sebut saja misalnya, Hewlett Packard (HP), Google, Amazon, dan Apple.
Di dalam negeri kita bisa menengok, Kalbe Farma, Alfamart, Blue Bird, Ace Hardware, dan Kem Chicks, bahkan produsen rokok Gudang Garam. Awalnya perusahaan-perusahaan besar itu berawal dari UMKM .
Semestinya, semakin banyak UMKM yang ada di sebuah negara, kian besar pula potensi melahirkan perusahaan-perusahaan besar. Jika tidak, maka ada "sesuatu" yang sangat merintangi kenaikan kelas para UMKM itu.
Jumlah penduduk dan sumber daya alam menjadi kunci bertumbuhnya UMKM di sebuah negara. Jumlah penduduk yang besar menjadi penyedia tenaga kerja sekaligus pasar untuk UMKM. Sementara sumber daya alam menjadi penyedia "bahan baku" untuk proses produksi UMKM.
Berdasarkan Sensus Ekonomi yang dilakukan BPS pada 2016 terungkap, banyak bidang usaha yang digeluti UMKM. Namun ada tiga besar bidang usaha non-pertanian yang mendominasi UMKM, yaitu perdagangan besar dan eceran (total pelaku 46,17%), akomodasi dan penyediaan makan minum seperti restoran, rumah makan, kafe, dan katering (16,53%), dan industri pengolahan yakni kegiatan mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi (16,53%). Semua bidang usaha itu terkait erat dengan jumlah penduduk dan ketersediaan sumber daya alam.
UMKM ada hampir di semua negara di dunia. Berdasarkan data Statista, pada tahun 2021 jumlah UMKM di dunia mencapai 332, 99 juta unit. Jumlah itu naik dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 328,51 juta unit.
Salah satu kawasan penyumbang jumlah UMKM terbesar di dunia adalah ASEAN. Berdasarkan data ASEAN Investment Report 2022, jumlah UMKM di kawasan ini mencapai 72,4, juta unit atau sekitar 21,7% dari total UMKM dunia.
Lantas negara mana yang menjadi penyumbang jumlah UMKM terbesar di ASEAN? Ini lima negara ASEAN yang memiliki jumlah UMKM terbanyak.
1. Indonesia
Berdasarkan data ASEAN Investment Report 2022, Indonesia menempati posisi numero uno untuk jumlah UMKM terbanyak. Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 65,46 juta unit atau sekitar 90% dari jumlah UMKM yang ada di ASEAN. Jumlah itu juga mencapai 99% dari total perusahaan yang ada di Tanah Air.
Banyaknya jumlah UMKM Indonesia juga membuat serapan tenaga kerja tinggi. Hampir 97% tenaga kerja Indonesia terserap oleh sektor UMKM. Selain itu, UMKM juga menyumbang sekitar 60,3% atau Rp10.232 triliun dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Sementara dari sisi kontribusi terhadap terhadap ekspor nasional, UMKM Indonesia hanya menyumbang 14,4%. Angka ini yang menjadi pertanyaan. Pasalnya di beberapa Jiran, jumlah UMKMnya yang lebih sedikit ternyata kontribusinya terhadap ekspor negara itu terbilang lumayan.
Singapura, misalnya. Jumlah UMKM di Negeri Singa itu "cuman" 279 ribu unit belaka. Tapi kontribusi ekspor UMKM singapura terhadap ekspornya mencapai 38,3%. Jika ekspor Singapura mencapai USD733,7 miliar di tahun 2021, maka UMKM menyumbang USD281 miliar atau Rp4.210 triliun (kurs Rp15.000).
Jika di tahun 2021 ekspor Indonesia mencapai USD231,54 miliar, maka sektor UMKM hanya menyumbang sekitar USD33 miliar atau setara Rp495 triliun. Angka itu cuma 11% dari kontribusi UMKM Singapura.
Makanya banyak pejabat mengatakan bahwa kontribusi UMKM kita masih kalah dengan negara-negara ASEAN. Selain kalah dari Singapura, kontribusi UMKM kita juga kalah dari Myanmar (23,7%) dan Thailand (28,7%).
2. Thailand
Negeri Gajah Putih ini memiliki UMKM sebanyak 3,13 juta unit. Dengan jumlah sebanyak itu, UMKM Thailand mampu menyerap 85,5% tenaga kerja di sana. UMKM memberi kontribusi sebesar 35,3% terhadap PDB Thailand. Sementara kontribusi terhadap ekspor, sektor UMKM menyumbang sebesar 28,7%. Jika ekspor Thailand mencapai USD294,5 miliar (Trade Gov), maka kontribusi UMKMnya mencapai USD84,5 miliar atau Rp1.267 triliun.
3. Malaysia
Jiran yang satu ini memiliki jumlah UMKM sebanyak 1,22 juta unit. Sektor usaha kelas ini menymbang sekitar 38,2% terhadap PDB Malaysia. Sektor usaha ini menyerap sebanyak 48% tenaga kerja. Sementara, kontribusinya terhadap ekspor hanya sebesar 13,5%, masih lebih kecil dibanding Indonesia. Jika ekspor Malaysia di tahun 2021 menembus USD256,7 miliar (MacroTrend), maka kontribusinya sekitar USD34,6 miliar Rp519 triliun. Meski secara persentase lebih kecil, namun secara nominal lebih besar dibanding Indonesia.
4. Filipina
Negara ini berada di posisi keempat untuk jumlah UMKM terbanyak. Ada 996 ribu unit UMKM di Filipina dengan serapan tenaga kerja sebesar 63,2%. UMKM menyumbang 45,5% dari total PDB Filipina. Kontribusinya terhadap ekspor Filipina mencapai 14,5%.
5. Vietnam
Posisi juru kunci dari kelompok lima negara ASEAN yang memiliki UMKM terbanyak adalah Vietnam. Negara ini memiliki UMKM sebanyak 651.100 unit. Di Negeri Tanah Naga Biru ini, sektor UMKM menyerap sekitar 44,5% tenaga kerja. Kontribusinya ke PDB Vietnam sebesar 45%. Sedangkan sumbangsihnya ke total ekspor nasional mencapai 18,7%. Jika di tahun 2021 ekspor Vietnam mencapai USD335,93 miliar, maka kontribusi UMKM-nya sebesar USD62,8 miliar atau sekitar Rp942 triliun.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Di dalam negeri kita bisa menengok, Kalbe Farma, Alfamart, Blue Bird, Ace Hardware, dan Kem Chicks, bahkan produsen rokok Gudang Garam. Awalnya perusahaan-perusahaan besar itu berawal dari UMKM .
Semestinya, semakin banyak UMKM yang ada di sebuah negara, kian besar pula potensi melahirkan perusahaan-perusahaan besar. Jika tidak, maka ada "sesuatu" yang sangat merintangi kenaikan kelas para UMKM itu.
Jumlah penduduk dan sumber daya alam menjadi kunci bertumbuhnya UMKM di sebuah negara. Jumlah penduduk yang besar menjadi penyedia tenaga kerja sekaligus pasar untuk UMKM. Sementara sumber daya alam menjadi penyedia "bahan baku" untuk proses produksi UMKM.
Berdasarkan Sensus Ekonomi yang dilakukan BPS pada 2016 terungkap, banyak bidang usaha yang digeluti UMKM. Namun ada tiga besar bidang usaha non-pertanian yang mendominasi UMKM, yaitu perdagangan besar dan eceran (total pelaku 46,17%), akomodasi dan penyediaan makan minum seperti restoran, rumah makan, kafe, dan katering (16,53%), dan industri pengolahan yakni kegiatan mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi (16,53%). Semua bidang usaha itu terkait erat dengan jumlah penduduk dan ketersediaan sumber daya alam.
UMKM ada hampir di semua negara di dunia. Berdasarkan data Statista, pada tahun 2021 jumlah UMKM di dunia mencapai 332, 99 juta unit. Jumlah itu naik dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 328,51 juta unit.
Salah satu kawasan penyumbang jumlah UMKM terbesar di dunia adalah ASEAN. Berdasarkan data ASEAN Investment Report 2022, jumlah UMKM di kawasan ini mencapai 72,4, juta unit atau sekitar 21,7% dari total UMKM dunia.
Lantas negara mana yang menjadi penyumbang jumlah UMKM terbesar di ASEAN? Ini lima negara ASEAN yang memiliki jumlah UMKM terbanyak.
1. Indonesia
Berdasarkan data ASEAN Investment Report 2022, Indonesia menempati posisi numero uno untuk jumlah UMKM terbanyak. Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 65,46 juta unit atau sekitar 90% dari jumlah UMKM yang ada di ASEAN. Jumlah itu juga mencapai 99% dari total perusahaan yang ada di Tanah Air.
Banyaknya jumlah UMKM Indonesia juga membuat serapan tenaga kerja tinggi. Hampir 97% tenaga kerja Indonesia terserap oleh sektor UMKM. Selain itu, UMKM juga menyumbang sekitar 60,3% atau Rp10.232 triliun dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Sementara dari sisi kontribusi terhadap terhadap ekspor nasional, UMKM Indonesia hanya menyumbang 14,4%. Angka ini yang menjadi pertanyaan. Pasalnya di beberapa Jiran, jumlah UMKMnya yang lebih sedikit ternyata kontribusinya terhadap ekspor negara itu terbilang lumayan.
Singapura, misalnya. Jumlah UMKM di Negeri Singa itu "cuman" 279 ribu unit belaka. Tapi kontribusi ekspor UMKM singapura terhadap ekspornya mencapai 38,3%. Jika ekspor Singapura mencapai USD733,7 miliar di tahun 2021, maka UMKM menyumbang USD281 miliar atau Rp4.210 triliun (kurs Rp15.000).
Jika di tahun 2021 ekspor Indonesia mencapai USD231,54 miliar, maka sektor UMKM hanya menyumbang sekitar USD33 miliar atau setara Rp495 triliun. Angka itu cuma 11% dari kontribusi UMKM Singapura.
Makanya banyak pejabat mengatakan bahwa kontribusi UMKM kita masih kalah dengan negara-negara ASEAN. Selain kalah dari Singapura, kontribusi UMKM kita juga kalah dari Myanmar (23,7%) dan Thailand (28,7%).
2. Thailand
Negeri Gajah Putih ini memiliki UMKM sebanyak 3,13 juta unit. Dengan jumlah sebanyak itu, UMKM Thailand mampu menyerap 85,5% tenaga kerja di sana. UMKM memberi kontribusi sebesar 35,3% terhadap PDB Thailand. Sementara kontribusi terhadap ekspor, sektor UMKM menyumbang sebesar 28,7%. Jika ekspor Thailand mencapai USD294,5 miliar (Trade Gov), maka kontribusi UMKMnya mencapai USD84,5 miliar atau Rp1.267 triliun.
3. Malaysia
Jiran yang satu ini memiliki jumlah UMKM sebanyak 1,22 juta unit. Sektor usaha kelas ini menymbang sekitar 38,2% terhadap PDB Malaysia. Sektor usaha ini menyerap sebanyak 48% tenaga kerja. Sementara, kontribusinya terhadap ekspor hanya sebesar 13,5%, masih lebih kecil dibanding Indonesia. Jika ekspor Malaysia di tahun 2021 menembus USD256,7 miliar (MacroTrend), maka kontribusinya sekitar USD34,6 miliar Rp519 triliun. Meski secara persentase lebih kecil, namun secara nominal lebih besar dibanding Indonesia.
4. Filipina
Negara ini berada di posisi keempat untuk jumlah UMKM terbanyak. Ada 996 ribu unit UMKM di Filipina dengan serapan tenaga kerja sebesar 63,2%. UMKM menyumbang 45,5% dari total PDB Filipina. Kontribusinya terhadap ekspor Filipina mencapai 14,5%.
5. Vietnam
Posisi juru kunci dari kelompok lima negara ASEAN yang memiliki UMKM terbanyak adalah Vietnam. Negara ini memiliki UMKM sebanyak 651.100 unit. Di Negeri Tanah Naga Biru ini, sektor UMKM menyerap sekitar 44,5% tenaga kerja. Kontribusinya ke PDB Vietnam sebesar 45%. Sedangkan sumbangsihnya ke total ekspor nasional mencapai 18,7%. Jika di tahun 2021 ekspor Vietnam mencapai USD335,93 miliar, maka kontribusi UMKM-nya sebesar USD62,8 miliar atau sekitar Rp942 triliun.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(uka)