Gelombang PHK Menerjang, Indonesia Sudah Mulai Rasakan Resesi Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dengan berbagai gejolak yang terjadi, dunia dihadapkan pada risiko resesi dan gelapnya ekonomi di tahun 2023. Bukan hanya itu saja, bahkan situasi reflasi, ketika ekonomi tumbuh negatif tetapi dibarengi inflasi yang tinggi, juga menjadi ancaman di tahun depan.
Ekonom sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menyebut bahwa Indonesia sebenarnya sudah merasakan imbas dari resesi global. "Sejauh ini dampak dari ancaman resesi global sudah terasa," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Minggu (27/11/2022).
Dia mengatakan bahwa dampak ini sudah terlihat pada sebagian sektor, khususnya tekstil pakaian jadi, alas kaki hingga PHK massal di sektor digital. Bhima pun juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 masih akan positif, hanya saja tidak setinggi kisaran 5,0-5,3% di tahun 2022.
"Tahun depan kalaupun tumbuh positif proyeksinya di bawah 4,5% year-on-year (yoy). Fase pertumbuhan lebih lambat akan menjadi new normal dalam beberapa tahun mendatang," tandas Bhima.
Ekonom sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menyebut bahwa Indonesia sebenarnya sudah merasakan imbas dari resesi global. "Sejauh ini dampak dari ancaman resesi global sudah terasa," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Minggu (27/11/2022).
Dia mengatakan bahwa dampak ini sudah terlihat pada sebagian sektor, khususnya tekstil pakaian jadi, alas kaki hingga PHK massal di sektor digital. Bhima pun juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 masih akan positif, hanya saja tidak setinggi kisaran 5,0-5,3% di tahun 2022.
"Tahun depan kalaupun tumbuh positif proyeksinya di bawah 4,5% year-on-year (yoy). Fase pertumbuhan lebih lambat akan menjadi new normal dalam beberapa tahun mendatang," tandas Bhima.
(uka)