KKP Pastikan Produk Perikanan Aman dari COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan serta kesehatan ikan di situasi pandemi ini.
Karenanya, KKP melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mengambil peranan sesuai kompetensinya terhadap program pemerintah Indonesia dalam menanggulangi COVID-19 yaitu dengan pengawasan pelaksanaan sanitasi dan hygiene pengolahan produk perikanan untuk memastikan bahwa produk konsumsi masyarakat bersifat aman.
BKIPM juga melaksanakan program peningkatan kesadaran masyarakat untuk pencegahan COVID-19 melalui berbagai program diantaranya public awareness online forum, maupun pemberian bantuan bahan kebutuhan sehari-hari serta produk perikanan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kepala BKIPM Rina mengatakan, masyarakat perlu mendapat penjelasan bahwa ikan dan produk perikanan aman untuk dikonsumsi bahkan menjadi sumber gizi masyarakat dalam menjaga kesehatan serta mendukung kekebalan tubuh dalam mencegah infeksi penyakit terutama COVID-19.
"Dalam skala lebih luas, public awareness online forum ini menjembatani komunikasi ilmiah yang bersifat global untuk menjawab isu perikanan dan kesehatan ikan terutama yang terkait dengan public health status atau terkait dengan kesehatan masyarakat," jelas Rina dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
(Baca Juga: Potensi Budidaya Ikan Baru Tergarap 10%, Edhy Prabowo: Perlu Inovasi)
Rina memaparkan, selain ingin membangun kebersamaan internasional untuk meningkatkan kesadaran terhadap COVID-19 dan hal terkait lainnya, webinar ini menjawab keraguan masyarakat dengan kembali menggarisbawahi bahwa ikan aman dikonsumsi selama wabah COVID-19.
Pakar penyakit dan kesehatan ikan, Dr. Thomas Loch dari Michigan State University, Amerika Serikat mengawali webinar dengan memberikan perspektif kepada masyarakat bahwa produk perikanan senantiasa dijaga mutu dan keamananya bahkan jauh sebelum COVID-19 mewabah.
Loch memperlihatkan konsep utama dalam menjaga mutu dan keamanan hasil perikanan yaitu manajemen lingkungan budidaya, biosekuriti dan pemeriksaan berkala (surveilan) penyakit ikan. Hal tersebut sebenarnya merupakan konsep umum yang telah alam diterapkan oleh para pembudidaya kita dalam mencegah serangan penyakit oleh virus, bakteri maupun agen pathogen lainnya.
Sementara itu ahli virus dari Australia, Dr Agus Sunarto mengulas lebih tajam mengenai virus COVID-19. Dalam laporan ilmiahnya, dia menyatakan bahwa virus COVID-19 tidak dapat menginfeksi ikan karena reseptor yang berbeda. Kondisi seluler tubuh ikan berbeda dengan manusia sehingga virus COVID-19 tidak dapat bertahan hidup pada ikan, selain ikan juga bukan merupakan inang perantara virus COVID-19.
Agus Sunarto yang juga anggota tim ilmuwan verifikator mutu dan keamanan hasil perikanan terhadap COVID-9 yang bekerja dibawah FAO menyebutkan, kasus positif pada salah satu komoditas ikan baru-baru ini sebagai akibat dari kontaminasi yang berasal dari pekerja yang positif COVID-19 dan juga lingkungan kerja yang tidak higienis.
Oleh karenanya ia merekomendasikan untuk senantiasa menjaga sanitasi dan hygiene terutama terhadap kemasan pembungkus ikan serta peralatan memasak dan cara memasak yang benar. virus COVID-19 hancur dengan pemanasan karena dia bersifat thermolabile.
Pada panel kedua, kampanye hidup sehat dan pemakaian masker dalam masa new normal serta tips menjaga kesehatan melalui asupan gizi yang baik dan benar disampaikan oleh dr. Rizal Alaydrus, seorang pakar kesehatan dan public figure.
Diakhir BKIPM Bincang Santai, peserta webinar mendapatkan pengetahuan yang penting tentang perkembangan penelitian terkait COVID-19 terutama yang dilakukan oleh anak bangsa, para ahli dan peneliti Indonesia. Dr. Indi Dharmayanti yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian.
Poin utama yang membuat masyarakat tetap optimis bersama menghadapi pandemic COVID-19 adalah Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas dalam memproduksi vaksin COVID-19, dan saat ini para ilmuwan Indonesia sedang bekerja keras di laboratorium-laboratorium Indonesia yang berskala internasional dan keamanan tinggi untuk menguji alternatif obat maupun vaksin untuk dipersembahkan demi Kesehatan dan keselamatan rakyat Indonesia.
Karenanya, KKP melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mengambil peranan sesuai kompetensinya terhadap program pemerintah Indonesia dalam menanggulangi COVID-19 yaitu dengan pengawasan pelaksanaan sanitasi dan hygiene pengolahan produk perikanan untuk memastikan bahwa produk konsumsi masyarakat bersifat aman.
BKIPM juga melaksanakan program peningkatan kesadaran masyarakat untuk pencegahan COVID-19 melalui berbagai program diantaranya public awareness online forum, maupun pemberian bantuan bahan kebutuhan sehari-hari serta produk perikanan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kepala BKIPM Rina mengatakan, masyarakat perlu mendapat penjelasan bahwa ikan dan produk perikanan aman untuk dikonsumsi bahkan menjadi sumber gizi masyarakat dalam menjaga kesehatan serta mendukung kekebalan tubuh dalam mencegah infeksi penyakit terutama COVID-19.
"Dalam skala lebih luas, public awareness online forum ini menjembatani komunikasi ilmiah yang bersifat global untuk menjawab isu perikanan dan kesehatan ikan terutama yang terkait dengan public health status atau terkait dengan kesehatan masyarakat," jelas Rina dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
(Baca Juga: Potensi Budidaya Ikan Baru Tergarap 10%, Edhy Prabowo: Perlu Inovasi)
Rina memaparkan, selain ingin membangun kebersamaan internasional untuk meningkatkan kesadaran terhadap COVID-19 dan hal terkait lainnya, webinar ini menjawab keraguan masyarakat dengan kembali menggarisbawahi bahwa ikan aman dikonsumsi selama wabah COVID-19.
Pakar penyakit dan kesehatan ikan, Dr. Thomas Loch dari Michigan State University, Amerika Serikat mengawali webinar dengan memberikan perspektif kepada masyarakat bahwa produk perikanan senantiasa dijaga mutu dan keamananya bahkan jauh sebelum COVID-19 mewabah.
Loch memperlihatkan konsep utama dalam menjaga mutu dan keamanan hasil perikanan yaitu manajemen lingkungan budidaya, biosekuriti dan pemeriksaan berkala (surveilan) penyakit ikan. Hal tersebut sebenarnya merupakan konsep umum yang telah alam diterapkan oleh para pembudidaya kita dalam mencegah serangan penyakit oleh virus, bakteri maupun agen pathogen lainnya.
Sementara itu ahli virus dari Australia, Dr Agus Sunarto mengulas lebih tajam mengenai virus COVID-19. Dalam laporan ilmiahnya, dia menyatakan bahwa virus COVID-19 tidak dapat menginfeksi ikan karena reseptor yang berbeda. Kondisi seluler tubuh ikan berbeda dengan manusia sehingga virus COVID-19 tidak dapat bertahan hidup pada ikan, selain ikan juga bukan merupakan inang perantara virus COVID-19.
Agus Sunarto yang juga anggota tim ilmuwan verifikator mutu dan keamanan hasil perikanan terhadap COVID-9 yang bekerja dibawah FAO menyebutkan, kasus positif pada salah satu komoditas ikan baru-baru ini sebagai akibat dari kontaminasi yang berasal dari pekerja yang positif COVID-19 dan juga lingkungan kerja yang tidak higienis.
Oleh karenanya ia merekomendasikan untuk senantiasa menjaga sanitasi dan hygiene terutama terhadap kemasan pembungkus ikan serta peralatan memasak dan cara memasak yang benar. virus COVID-19 hancur dengan pemanasan karena dia bersifat thermolabile.
Pada panel kedua, kampanye hidup sehat dan pemakaian masker dalam masa new normal serta tips menjaga kesehatan melalui asupan gizi yang baik dan benar disampaikan oleh dr. Rizal Alaydrus, seorang pakar kesehatan dan public figure.
Diakhir BKIPM Bincang Santai, peserta webinar mendapatkan pengetahuan yang penting tentang perkembangan penelitian terkait COVID-19 terutama yang dilakukan oleh anak bangsa, para ahli dan peneliti Indonesia. Dr. Indi Dharmayanti yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian.
Poin utama yang membuat masyarakat tetap optimis bersama menghadapi pandemic COVID-19 adalah Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas dalam memproduksi vaksin COVID-19, dan saat ini para ilmuwan Indonesia sedang bekerja keras di laboratorium-laboratorium Indonesia yang berskala internasional dan keamanan tinggi untuk menguji alternatif obat maupun vaksin untuk dipersembahkan demi Kesehatan dan keselamatan rakyat Indonesia.
(fai)