Jelang Natal, Harga Minuman Beralkohol Melejit Imbas Inflasi

Rabu, 14 Desember 2022 - 20:03 WIB
loading...
Jelang Natal, Harga Minuman Beralkohol Melejit Imbas Inflasi
Harga minuman beralkohol naik secara keseluruhan menjelang Natal. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Biaya untuk pergi minum meningkat menjelang Natal, dengan harga wine, gin, dan wiski naik. Harga minuman beralkohol naik secara keseluruhan pada bulan November di pub, restoran, dan kafe. Kantor Statistik Nasional Britania Raya (ONS) melaporkan biaya keluar malam meningkat tertinggi sejak 1991 silam. Itu terjadi karena inflasi secara keseluruhan mendekati level tertinggi selama 40 tahun.

Harga-harga mengalami kenaikan 10,7% hingga November tahun ini membuat sejumlah analis memperkirakan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya. Inflasi adalah ukuran biaya hidup dan untuk menghitungnya, ONS melacak harga ratusan barang sehari-hari. Inflasi pangan tahunan mencapai 16,5% pada November tertinggi selama 45 tahun naik dari 16,4% pada Oktober.



Melansir BBC, inflasi menyebabkan harga minuman beralkohol meningkat di pub, klub, dan kafe, tetapi juga kenaikan harga bahan makanan. Hal itu disebabkan biaya energi yang melonjak. Seperti halnya rumah tangga, pub dan restoran telah terkena tagihan energi yang melonjak tetapi juga tersengat oleh biaya grosir yang lebih tinggi, yang memaksa mereka menaikkan harga.

Ketua Asosiasi Perhotelan Inggris Raya telah memperingatkan bahwa pub menghadapi masa depan yang suram karena biaya naik dan pelanggan membatasi pengeluaran mereka. Meskipun tingkat inflasi utama telah sedikit berkurang, bisnis perhotelan tetap mengalami inflasi yang intens di setiap aspek operasi mereka. "Tingkat inflasi ini tidak akan hilang dalam semalam dan bisnis melakukan segala upaya untuk menekan biaya," kata dia.

Dia mengungkapkan inflasi akan meningkat sampai Maret 2023 jika pemerintah mengakhiri insentif energi di bisnis perhotelan. Sementara rumah tangga masih menghadapi tekanan historis dari biaya hidup, Bank of England mungkin merasa dapat memperlambat kenaikan suku bunga, terutama mengingat ekspektasi bahwa resesi telah dimulai.



Dengan tidak adanya guncangan lebih lanjut terhadap ekonomi dunia, mungkin yang terburuk telah berlalu. Meskipun inflasi mereda, rumah tangga masih menghadapi musim dingin yang sulit, Money Advice Trust memperingatkan, sebuah badan amal penasihat utang. Dukungan pemerintah untuk hal-hal seperti tagihan energi akan sedikit membantu.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0059 seconds (0.1#10.140)