Ekonomi Global Melambat, OJK Proyeksikan RI Tetap Tumbuh Positif di 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suramnya kondisi global pada tahun depan kerap didengungkan baik oleh analis maupun lembaga keuangan internasional. Ketidakpastian global yang ditandai pertumbuhan ekonomi global yang melambat pun menjadi perhatian semua negara.
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat mengatakan, tren perlambatan ini terjadi di tengah tingginya ketidakpastian dan eskalasi berbagai risiko global serta beberapa faktor domestik di setiap negara yang ada.
Dalam laporan the world Economic Outlook di Oktober 2022, IMF mengoreksi negatif prospek pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 sebesar 0,4 poin atau prosentase dari 3,6% menjadi 3,2%.
Koreksi ini disebabkan oleh beberapa hal terkait dengan perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir dan juga beberapa masalah ekonomi lainnya.
"Tapi kalau kita lihat di hal ini kita harus terus positif untuk mengatasi hal ini karena dengan optimistis dan juga positive thinking, kita akan selalu bisa mengatasi hal-hal yang ada," ujarnya saat menyampaikan Keynote Speech di acara Bank BTPN Daya Fest 2022, Jumat (16/12/2022).
Menurut Teguh, meski dunia di ambang resesi terkait berbagai ketidakpastian ini, sejumlah negara memiliki pondasi perekonomian yang baik dan terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Secara umum, di benua Asia terutama Asia Tenggara diprediksi masih cukup kuat menghadapi kondisi yang ketidakpastian pada tahun depan. "Nah ini di Asia Tenggara melihat rata-rata pertumbuhan ekonomi di proyeksi berada di kisaran 5% pada tahun 2022,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan proyeksi ekonomi Indonesia ke depan?. Diketahui IMF juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 5% pada tahun 2023.
Angka ini masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN secara keseluruhan yang diproyeksikan berada di angka 4,9% pada tahun 2023.
Menurut Teguh, refleksi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menguat pada kuartal III/ 2022 di mana PDB ini nasional tumbuh kuat sebesar 5,72% melampaui ekspektasi pasarnya. Artinya, di sini produk domestik regional bruto Indonesia pada kuartal III mengalami peningkatan pada seluruh wilayah Indonesia.
"Pencapaian ini juga semakin memperkuat level perekonomian yang terus melaju melambat level provinsi yang di bulan 2 2022 telah berada pada 5,45% di atas rata-rata level PDB triwulanan 2019," bebernya.
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat mengatakan, tren perlambatan ini terjadi di tengah tingginya ketidakpastian dan eskalasi berbagai risiko global serta beberapa faktor domestik di setiap negara yang ada.
Dalam laporan the world Economic Outlook di Oktober 2022, IMF mengoreksi negatif prospek pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 sebesar 0,4 poin atau prosentase dari 3,6% menjadi 3,2%.
Koreksi ini disebabkan oleh beberapa hal terkait dengan perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir dan juga beberapa masalah ekonomi lainnya.
"Tapi kalau kita lihat di hal ini kita harus terus positif untuk mengatasi hal ini karena dengan optimistis dan juga positive thinking, kita akan selalu bisa mengatasi hal-hal yang ada," ujarnya saat menyampaikan Keynote Speech di acara Bank BTPN Daya Fest 2022, Jumat (16/12/2022).
Menurut Teguh, meski dunia di ambang resesi terkait berbagai ketidakpastian ini, sejumlah negara memiliki pondasi perekonomian yang baik dan terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Secara umum, di benua Asia terutama Asia Tenggara diprediksi masih cukup kuat menghadapi kondisi yang ketidakpastian pada tahun depan. "Nah ini di Asia Tenggara melihat rata-rata pertumbuhan ekonomi di proyeksi berada di kisaran 5% pada tahun 2022,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan proyeksi ekonomi Indonesia ke depan?. Diketahui IMF juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 5% pada tahun 2023.
Angka ini masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN secara keseluruhan yang diproyeksikan berada di angka 4,9% pada tahun 2023.
Menurut Teguh, refleksi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menguat pada kuartal III/ 2022 di mana PDB ini nasional tumbuh kuat sebesar 5,72% melampaui ekspektasi pasarnya. Artinya, di sini produk domestik regional bruto Indonesia pada kuartal III mengalami peningkatan pada seluruh wilayah Indonesia.
"Pencapaian ini juga semakin memperkuat level perekonomian yang terus melaju melambat level provinsi yang di bulan 2 2022 telah berada pada 5,45% di atas rata-rata level PDB triwulanan 2019," bebernya.
(ind)