IHSG Diramalkan Melanjutkan Tren Penguatan di Kisaran 6.740-6.926
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi menguat pada awal pekan depan, Senin (19/12/2022), melanjutkan kenaikan pada akhir pekan lalu. Diketahui pada Jumat (16/12), indeks ditutup naik 0,89% di 6.819,19 membawa serta 219 emiten di zona hijau.
Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, indeks saham akan bergerak mixed dan cenderung menguat. IHSG dipandang masih berjalan dalam area sideways menyusul ada penurunan nilai transaksi dan aksi jual asing yang belum berakhir.
"IHSG (pekan depan) berpotensi mixed cenderung menguat dengan range di 6.740-6.926," kata William dalam risetnya, Minggu (18/12/2022).
Dari segi sentimen, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih sebelumnya mencermati terdapat katalis positif dari neraca dagang Indonesia yang surplus pada periode November 2022 sebesar USD5,16 miliar.
Adapun katalis mancanegara masih berasal dari langkah Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat yang mengerek suku bunga acuan sebesar 50 bps di kisaran 4,25%-4,5%. Ratih memproyeksikan, Bank Indonesia akan mengikuti langkah The Fed dengan mengerek kembali suku bunga acuan pada pekan depan.
"Ini demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah capital outflow di pasar keuangan," terang Ratih.
Sebagai catatan, IHSG menguat 1,45% sepanjang pekan ini (12-16 Desember 2022). Dalam hitungan sebulan terakhir, indeks masih lesu 3,81%, kendati secara year to date atau sepanjang tahun indeks menguat 3,51%.
Adapun investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp3,72 triliun (all market) sepanjang pekan ini, meskipun secara akumulatif, transaksi beli investor domestik masih mendominasi pasar.
Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, indeks saham akan bergerak mixed dan cenderung menguat. IHSG dipandang masih berjalan dalam area sideways menyusul ada penurunan nilai transaksi dan aksi jual asing yang belum berakhir.
"IHSG (pekan depan) berpotensi mixed cenderung menguat dengan range di 6.740-6.926," kata William dalam risetnya, Minggu (18/12/2022).
Dari segi sentimen, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih sebelumnya mencermati terdapat katalis positif dari neraca dagang Indonesia yang surplus pada periode November 2022 sebesar USD5,16 miliar.
Adapun katalis mancanegara masih berasal dari langkah Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat yang mengerek suku bunga acuan sebesar 50 bps di kisaran 4,25%-4,5%. Ratih memproyeksikan, Bank Indonesia akan mengikuti langkah The Fed dengan mengerek kembali suku bunga acuan pada pekan depan.
"Ini demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah capital outflow di pasar keuangan," terang Ratih.
Sebagai catatan, IHSG menguat 1,45% sepanjang pekan ini (12-16 Desember 2022). Dalam hitungan sebulan terakhir, indeks masih lesu 3,81%, kendati secara year to date atau sepanjang tahun indeks menguat 3,51%.
Adapun investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp3,72 triliun (all market) sepanjang pekan ini, meskipun secara akumulatif, transaksi beli investor domestik masih mendominasi pasar.
(akr)