Hasil Survei, Generasi Z Paling Optimis Beraktivitas di Era New Normal
loading...
A
A
A
Lama terjebak kerja dan belajar dari rumah, Generasi Z juga menjadi yang paling optimis kembali ke kantor dan sekolah saat new normal. Frekuensi kegiatan kuliah ke kampus, atau bekerja di kantor warga Generasi Z juga akan mencapai 61% di masa new normal.
Tentunya hal ini sedikit banyak dipengaruhi kebijakan pemerintah untuk membuka sekolah yang berada di zona hijau, maupun rencana untuk memperbolehkan kembali kantor dan tempat usaha yang diwajibkan membiarkan karyawannya kerja dari rumah pada saat PSBB.
Di bagian lain, survei itu menunjukkan, di era new normal Generasi Z dan Milenial adalah dua kelompok usia yang akan lebih memilih untuk sering menggunakan taksi atau taksi online daripada dua kelompok usia di atasnya. Taksi maupun taksi online memang tergolong transportasi minim penumpang, sehingga punya tingkat risiko penularan Covid-19 lebih rendah ketimbang KRL, TransJakarta, maupun MRT.
Hasil survei juga menyebutkan bahwa frekuensi aktivitas rekreasi responden dengan tingkat penghasilan di bawah Rp5 juta, jauh lebih tinggi dari responden dengan kategori penghasilan di atas mereka.
Tercatat, frekuensi kunjungan ke tempat rekreasi indoor padat massa (mall, diskotik, bar, dan karaoke) warga dengan penghasilan di bawah Rp5 juta adalah 37,4%. Namun untuk rekreasi outdoor padat massa (pameran dan konser off air) ada di angka 31,5%.
(Baca Juga: Jokowi Minta Daerah Hati-hati Terapkan New Normal)
Selain lebih berani mengunjungi tempat rekreasi indoor maupun outdoor, masyarakat berpenghasilan di bawah Rp5 juta juga lebih berani naik kendaraan umum ketimbang masyarakat dengan penghasilan di atas itu. Persentase frekuensi aktivitas penggunaan ojek online ada di 43%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum padat massa (bus, KRL, dan MRT) adalah 36%.
Dalam kategori gender, lanjut survei tersebut, perempuan terlihat lebih berani untuk naik kendaraan umum ketimbang pria. Survei menunjukkan bahwa frekuensi menggunakan transportasi ojek atau ojek online perempuan akan kembali ke angka 40%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum padat massa (KRL, TransJakarta, maupun MRT) adalah 34%.
Lebih lanjut, terkait aktivitas olah raga di tempat indoor seperti gym atau pusat kebugaran lainnya, hasil survei Lifepal menunjukkan bahwa persentase frekuensi aktivitas responden perempuan dalam aktivitas ini akan kembali sebesar 29%, sedangkan pria hanya 26%.
Lewat survei tersebut, Lifepal juga mencatat bahwa rata-rata frekuensi aktivitas masyarakat di Jakarta saat new normal hanya berkisar 42,6% saja dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Tentunya hal ini sedikit banyak dipengaruhi kebijakan pemerintah untuk membuka sekolah yang berada di zona hijau, maupun rencana untuk memperbolehkan kembali kantor dan tempat usaha yang diwajibkan membiarkan karyawannya kerja dari rumah pada saat PSBB.
Di bagian lain, survei itu menunjukkan, di era new normal Generasi Z dan Milenial adalah dua kelompok usia yang akan lebih memilih untuk sering menggunakan taksi atau taksi online daripada dua kelompok usia di atasnya. Taksi maupun taksi online memang tergolong transportasi minim penumpang, sehingga punya tingkat risiko penularan Covid-19 lebih rendah ketimbang KRL, TransJakarta, maupun MRT.
Hasil survei juga menyebutkan bahwa frekuensi aktivitas rekreasi responden dengan tingkat penghasilan di bawah Rp5 juta, jauh lebih tinggi dari responden dengan kategori penghasilan di atas mereka.
Tercatat, frekuensi kunjungan ke tempat rekreasi indoor padat massa (mall, diskotik, bar, dan karaoke) warga dengan penghasilan di bawah Rp5 juta adalah 37,4%. Namun untuk rekreasi outdoor padat massa (pameran dan konser off air) ada di angka 31,5%.
(Baca Juga: Jokowi Minta Daerah Hati-hati Terapkan New Normal)
Selain lebih berani mengunjungi tempat rekreasi indoor maupun outdoor, masyarakat berpenghasilan di bawah Rp5 juta juga lebih berani naik kendaraan umum ketimbang masyarakat dengan penghasilan di atas itu. Persentase frekuensi aktivitas penggunaan ojek online ada di 43%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum padat massa (bus, KRL, dan MRT) adalah 36%.
Dalam kategori gender, lanjut survei tersebut, perempuan terlihat lebih berani untuk naik kendaraan umum ketimbang pria. Survei menunjukkan bahwa frekuensi menggunakan transportasi ojek atau ojek online perempuan akan kembali ke angka 40%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum padat massa (KRL, TransJakarta, maupun MRT) adalah 34%.
Lebih lanjut, terkait aktivitas olah raga di tempat indoor seperti gym atau pusat kebugaran lainnya, hasil survei Lifepal menunjukkan bahwa persentase frekuensi aktivitas responden perempuan dalam aktivitas ini akan kembali sebesar 29%, sedangkan pria hanya 26%.
Lewat survei tersebut, Lifepal juga mencatat bahwa rata-rata frekuensi aktivitas masyarakat di Jakarta saat new normal hanya berkisar 42,6% saja dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.