Wall Street Merosot Imbas Kekhawatiran Resesi, Nasdaq Jatuh ke Posisi Terendah

Kamis, 29 Desember 2022 - 08:08 WIB
loading...
Wall Street Merosot...
Wall Street berakhir lebih melemah pada perdagangan Rabu (28/12) waktu setempat, dengan Nasdaq mencapai penutupan terendah tahun 2022. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Indeks utama Wall Street berakhir lebih melemah pada perdagangan Rabu (28/12) waktu setempat, dengan Nasdaq mencapai penutupan terendah tahun 2022. Hal itu karena investor bergulat dengan data ekonomi yang beragam, meningkatnya kasus Covid-19 di China dan ketegangan geopolitik menuju tahun 2023.



Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 365,85 poin atau 1,1% menjadi 32.875,71. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) kehilangan 46,03 poin yang setara dengan 1,20% pada level 3.783,22 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 139,94 poin atau 1,35% menjadi 10.213,29.

Nasdaq Composite (.IXIC) berakhir di 10.213,288, terendah sejak bear market dimulai pada November 2021 setelah indeks mencapai rekor tertinggi. Terakhir kali Nasdaq berakhir lebih rendah adalah pada Juli 2020. Penutupan terendah sebelumnya untuk 2022 adalah 10.321,388 pada 14 Oktober.

"Tidak ada reli Santa tahun ini. The Grinch muncul Desember ini untuk investor," kata Greg Bassuk, Kepala Eksekutif di AXS Investments di Port Chester, New York.

Bulan Desember biasanya merupakan bulan yang kuat untuk ekuitas, dengan reli di minggu setelah Natal. Menurut data Truist Advisory Services, indeks S&P 500 (.SPX) hanya membukukan kerugian sejak 1950.

"Biasanya Reli Sinterklas dipicu oleh harapan faktor yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pasar," kata Bassuk.



"Data ekonomi yang negatif dan beragam, kekhawatiran yang lebih besar seputar kemunculan kembali COVID dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan ... semua itu juga menerjemahkan kebijakan Fed, semuanya menghambat kemunculan Sinterklas pada akhir tahun ini," bebernya

Semua 11 indeks sektor S&P 500 (.SPX) jatuh pada hari Rabu. Saham energi (.SPNY) menjadi pecundang terbesar, turun lebih dari 2,2% karena kekhawatiran atas permintaan di China membebani harga minyak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2020 seconds (0.1#10.140)