Investor Kripto Didominasi Milenial, Bappebti Geber Literasi
loading...
Investor aset kripto didominasi 48% oleh masyarakat berusia 18-35 tahun atau milenial. Ilustrasi foto/pexels/leeloo the first
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, investor aset kripto didominasi 48% oleh masyarakat berusia 18 hingga 35 tahun atau milenial.
Terkait hal itu, Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menilai perlu adanya literasi agar kaum milenial yang berinvestasi di aset kripto tidak hanya terbawa arus melainkan atas dasar pengetahuan.
"Sehingga perlu adanya literasi, saya khawatir mereka hanya ikut-ikutan semata. Dengan ini masyarakat bisa lebih terliterasi. Tidak sekadar ikut-ikutan," ujarnya di kantor Bappebti, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Guna menggalakan literasi kepada masyarakat, pihaknya gencar melakukan kerja sama khususnya dengan para pelaku aset kripto seperti Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo). Kemitraan itu bertujuan mendorong literasi berkenaan dengan aset kripto yang memiliki potensi pasar cukup besar
"Ini (potensi pasar yang cukup besar) juga jadi masalah jika tidak dikelola dengan benar. Kemitraan dengan Aspakrindo ini akan membuat literasi lebih baik lagi," tukasnya.
Selain menjalin kemitraan, ungkap Didid, Bappebti juga merencanakan untuk menyelenggarakan bulan literasi aset kripto. "Kami merencanakan Februari jadi bulan literasi aset kripto. Di seluruh Indonesia ada kegiatan literasi. Untuk itu kita akan bersama menjalankannya," tutup dia.
Terkait hal itu, Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menilai perlu adanya literasi agar kaum milenial yang berinvestasi di aset kripto tidak hanya terbawa arus melainkan atas dasar pengetahuan.
"Sehingga perlu adanya literasi, saya khawatir mereka hanya ikut-ikutan semata. Dengan ini masyarakat bisa lebih terliterasi. Tidak sekadar ikut-ikutan," ujarnya di kantor Bappebti, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Guna menggalakan literasi kepada masyarakat, pihaknya gencar melakukan kerja sama khususnya dengan para pelaku aset kripto seperti Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo). Kemitraan itu bertujuan mendorong literasi berkenaan dengan aset kripto yang memiliki potensi pasar cukup besar
"Ini (potensi pasar yang cukup besar) juga jadi masalah jika tidak dikelola dengan benar. Kemitraan dengan Aspakrindo ini akan membuat literasi lebih baik lagi," tukasnya.
Selain menjalin kemitraan, ungkap Didid, Bappebti juga merencanakan untuk menyelenggarakan bulan literasi aset kripto. "Kami merencanakan Februari jadi bulan literasi aset kripto. Di seluruh Indonesia ada kegiatan literasi. Untuk itu kita akan bersama menjalankannya," tutup dia.
(ind)
Explore More