Gandeng Dekranasda, Pertamina Salurkan Bantuan Rp3,7 M ke UMKM Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor ekonomi yang terpukul keras di masa pandemi COVID-19. Baik produk kerajinan tangan maupun usaha kuliner, mengalami pemasukan turun drastis yang mengancam keberlangsungan usaha masyarakat.
Atas kondisi ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Sulsel , Lies F Nurdin, berinisiatif menjalin kemitraan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Upaya Lies dalam membangun kemitraan bersama perusahaan ini memberi dampak luar biasa bagi keberlangsungan UMKM yang tersebar di seluruh daerah Sulsel. Terbukti dengan adanya bantuan tunai senilai Rp 3,7 miliar dari PT Pertamina yang diperuntukkan bagi 73 UMKM di seluruh daerah di Sulsel.
"Kita sangat bersyukur PT Pertamina memberi perhatian kepada UMKM kita, untuk support usaha mereka supaya berkembang apalagi ada pandemi Covid, dengan adanya suport dari Pertamina mereka akan bangkit," terang Lies F Nurdin usai menerima bantuan tunai yang diserahkan PT Pertamina di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (13/7/2020).
Lies menyebutkan penyaluran bantuan ini diberikan bagi usaha kerajinan tangan yang berada di bawah binaan Dekranasda Sulsel dan usaha makanan dan minuman yang berada di bawah binaan PKK Sulsel.
"Bantuan akan disalurkan kepada UMKM binaan Dekransda dan PKK yang membina usaha makanan dan minuman," terang Lies.
Lies menyebutkan bantuan ini merupakan langkah awal mensupport perekonomian masyarakat khususnya di situasi pandemi COVIF-19.
General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, C.D Sasongko, menyebutkan program bantuan yang diberikan melalui program kemitraan bersama Dekransda Sulsel tidak terbatas pada pemberian modal. Tetapi, juga pada pendampingan usaha selama tiga tahun.
"Mencakup pelatihan, mentoring dan coaching, serta mendapat kemudahan dalam melakukan promosi produk melalui pameran lokal, nasional, dan bahkan internasional," jelas Sasongko.
Ia berharap dengan adanya pendampingan yang dilakukan, pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar terus berkembang.
"Kita berharap kerjasama ini bisa panjang, akan evalusiasi dulu tahap awal seperti apa, harapannya dapat membantu mitra binaan Dekranasada untuk tetap bisa melanjutkan usahanya ditengah pandemi dan ke depannya menjadi UMKM yang naik kelas," tuturnya.
Sementara, Yuyun Wahyuni, pemilik usaha Atap Konjo yang memproduksi kerajinan tas dari daun lontar dari Desa Tritiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, menyampaikan bantuan yang ia terima dapat ia gunakan untuk mengembangkan usaha.
"Seperti menambah karyawan, serta meningkatkan mutu dan kualitas agar produk yang ia hasilkan dapat menembus pasar manca negara," ucapnya.
Untuk itu, tak henti Yuyun mengucapkan terima kasih atas inisiatif Lies F Nurdin dan bantuan dari PT Pertamina kepada usahanya.
Bantuan Program Kemitraan akan diberikan kepada 73 Mitra binaan unggulan dari Dekranasada Sulsel, yang berasal dari 10 kabupaten/kota di provinsi ini. Seperti Bantaeng, Bone, Bulukumba, Gowa, Makassar, Pinrang, Sinjai, Soppeng, Takalar dan Wajo dengan sektor usaha seperti Industri, Jasa, Perdagangan dan Peternakan.
Atas kondisi ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Sulsel , Lies F Nurdin, berinisiatif menjalin kemitraan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Upaya Lies dalam membangun kemitraan bersama perusahaan ini memberi dampak luar biasa bagi keberlangsungan UMKM yang tersebar di seluruh daerah Sulsel. Terbukti dengan adanya bantuan tunai senilai Rp 3,7 miliar dari PT Pertamina yang diperuntukkan bagi 73 UMKM di seluruh daerah di Sulsel.
"Kita sangat bersyukur PT Pertamina memberi perhatian kepada UMKM kita, untuk support usaha mereka supaya berkembang apalagi ada pandemi Covid, dengan adanya suport dari Pertamina mereka akan bangkit," terang Lies F Nurdin usai menerima bantuan tunai yang diserahkan PT Pertamina di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (13/7/2020).
Lies menyebutkan penyaluran bantuan ini diberikan bagi usaha kerajinan tangan yang berada di bawah binaan Dekranasda Sulsel dan usaha makanan dan minuman yang berada di bawah binaan PKK Sulsel.
"Bantuan akan disalurkan kepada UMKM binaan Dekransda dan PKK yang membina usaha makanan dan minuman," terang Lies.
Lies menyebutkan bantuan ini merupakan langkah awal mensupport perekonomian masyarakat khususnya di situasi pandemi COVIF-19.
General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, C.D Sasongko, menyebutkan program bantuan yang diberikan melalui program kemitraan bersama Dekransda Sulsel tidak terbatas pada pemberian modal. Tetapi, juga pada pendampingan usaha selama tiga tahun.
"Mencakup pelatihan, mentoring dan coaching, serta mendapat kemudahan dalam melakukan promosi produk melalui pameran lokal, nasional, dan bahkan internasional," jelas Sasongko.
Ia berharap dengan adanya pendampingan yang dilakukan, pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar terus berkembang.
"Kita berharap kerjasama ini bisa panjang, akan evalusiasi dulu tahap awal seperti apa, harapannya dapat membantu mitra binaan Dekranasada untuk tetap bisa melanjutkan usahanya ditengah pandemi dan ke depannya menjadi UMKM yang naik kelas," tuturnya.
Sementara, Yuyun Wahyuni, pemilik usaha Atap Konjo yang memproduksi kerajinan tas dari daun lontar dari Desa Tritiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, menyampaikan bantuan yang ia terima dapat ia gunakan untuk mengembangkan usaha.
"Seperti menambah karyawan, serta meningkatkan mutu dan kualitas agar produk yang ia hasilkan dapat menembus pasar manca negara," ucapnya.
Untuk itu, tak henti Yuyun mengucapkan terima kasih atas inisiatif Lies F Nurdin dan bantuan dari PT Pertamina kepada usahanya.
Bantuan Program Kemitraan akan diberikan kepada 73 Mitra binaan unggulan dari Dekranasada Sulsel, yang berasal dari 10 kabupaten/kota di provinsi ini. Seperti Bantaeng, Bone, Bulukumba, Gowa, Makassar, Pinrang, Sinjai, Soppeng, Takalar dan Wajo dengan sektor usaha seperti Industri, Jasa, Perdagangan dan Peternakan.
(tri)