Selandia Baru Sinyalkan Pangkas Suku Bunga

Kamis, 23 April 2015 - 15:13 WIB
Selandia Baru Sinyalkan Pangkas Suku Bunga
Selandia Baru Sinyalkan Pangkas Suku Bunga
A A A
WELLINGTON - Inflasi mendekati 0% bisa memaksa bank sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) memangkas suku bunga di tengah kekhawatiran melonjaknya harga rumah, yang dapat mengancam stabilitas ekonomi dan keuangan negara.

Asisten Gubernur RBNZ John McDermott mengatakan, bank sentral saat ini tidak berencana menaikkan suku bunga, namun akan memastikan bahwa kebijakan moneter yang dilakukan merupakan stimulasi untuk membantu level inflasi kembali ke kisaran target bank sentral, yakni 1%-3%.

Inflasi mendekati 0% di negara itu sebagian besar karena rendahnya inflasi barang dan jasa yang tidak diimpor (tradable) akibat melambatnya pemulihan ekonomi global, tingginya nilai tukar dan anjloknya harga minyak.

Dampak dari faktor tersebut hanya bersifat sementara dan karena pelemahan harga minyak berhenti akan menahan kejatuhan inflasi. Sedangkan pertumbuhan produksi di atas potensi akan membantu mengangkat inflasi nontradable.

"Pertumbuhan saat ini didukung oleh tingginya imigrasi bersih, kerja yang kuat dan aktivitas konstruksi dan pengeluaran rumah tangga yang kuat," kata McDermott seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (23/4/2015).

Menurut dia, bukti melemahnya permintaan dan tekanan inflasi domestik akan mendorong bank sentral untuk mempertimbangkan menurunkan suku bunga.

"Ada beberapa ketidakpastian prospek terhadap kapasitas, termasuk efek kekeringan baru-baru, konsolidasi fiskal, pendapatan rendah dari susu dan dampak dari nilai tukar pada ekspor dan substitusi impor industri," tutur dia.

Pekan lalu, Deputi Gubernur RBNZ mengeluarkan seruan diam-diam kepada pemerintah untuk menerapkan pajak keuntungan penjualan perumahan.

RBNZ memperkenalkan persyaratan pinjaman hipotek ketat pada Oktober 2013 dan suku bunga berada pada level 3,5% meskipun inflasi jatuh di bawah target. Bank sentral mempertahankan suku bunga di atas 3,5% pada Maret. Rencananya kajian suku bunga akan dilakukan pada akhir bulan ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1797 seconds (0.1#10.140)