PT GNI Rusuh, Ini Sosok Pemiliknya: Ternyata Raja Smelter di Indonesia asal China

Senin, 16 Januari 2023 - 13:37 WIB
loading...
PT GNI Rusuh, Ini Sosok Pemiliknya: Ternyata Raja Smelter di Indonesia asal China
Jiangsu Delong Nickel memiliki tiga perusahaan smelter di Indonesia. Foto/SMM
A A A
JAKARTA - PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) kini tengah jadi sorotan. Pasalnya, di pabrik pengolahan pemurnian atau smelter nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, beberapa hari yang lalu didera aksi bentrok antara pekerja lokal dengan TKA asal China .


Dikabarkan, dua orang tewas dalam bentrokan itu. Satu dari pekerja lokal, dan satu lagi dari TKA China.

Pembukaan PT GNI diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 27 Desember 2021 lalu. Pabrik yang dibangun dengan investasi Rp42,9 triliun itu, dimiliki oleh perusahaan baja China, yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd, perusahaan pertambangan nikel yang bergerak di bidang penambangan, peleburan, dan pemurnian nikel.

Di Indonesia, investor Jiangsu Delong tak hanya memiliki satu perusahaan semata. Mengutip laman business-humanrights.org, Jingsung juga memiliki dua perusahaan lainnya di Tanah Air, yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

PT Virtue Dragon Nickel Industry bergerak di bidang smelter nikel yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) didirikan pada Agustus 2014 dengan kantor pusat di Jakarta dan cabang di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sementara, PT OSS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian dengan hasil produksu berupa baja stainless yang dilapisi oleh obsidian. Sama seperti dua perusahaan lainnya, perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini juga begerak di bidang smelter nickel.

Lantas siapa Jiangsu Delong Nickel? Mengutip News Metal.com, Jiangsu merupakn perusahaan stainless steel yang didirikan pada Agustus 2010 lalu di Kawasan Ekonomi Industri Xiangshui, Kota Yancheng, Provinsi Jiangsu, China.

Jiangsu Delong Nickel tercatat memiliki 9.300 karyawan, termasuk 2.470 pekerja di smelter Indonesia. Selain itu, perusahaan juga mempekerjakan 500 insinyur dan teknisi.

Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar 95 miliar yuan pada 2020 dan mencetak laba sekitar 3 miliar yuan atau sekitar Rp6,7 triliun. Pada 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai perusahaan dengan peringkat ke-231 dari 500 perusahaan swasta terbaik di China pada 2020. Jiangsu Delong juga telah dianugerahi sebagai "perusahaan bintang lima" di Yancheng selama tiga tahun berturut-turut.



Investasi Jiangsu Delong di Indonesia merupakan dukungannya terhadap program Belt and Road Initiative. Program ambisius China yang diinisiasi oleh Presiden Xi Jinping pada 2013.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.140)