Harga Minyak Dunia Stabil Setelah Jatuh Tajam

SINGAPURA - Harga minyak dunia pada awal perdagangan di Asia tidak berubah atau stabil dari penutupan sebelumnya setelah jatuh tajam sebesar 4% sehari sebelumnya karena naiknya stok minyak Amerika Serikat (AS) kali pertama dalam dua bulan terakhir.

Setelah penurunan harga pada Rabu, minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman bulan depan diperdagangkan sebesar USD56,95/barel pada pukul 00.15 GMT atau 08.15 WIB, turun 1 sen dari penutupan terakhir.

Memasuki semester II tahun ini, minyak mentah AS telah menguji support pada kisaran yang lebih rendah antara USD57-62/barel sejak awal Mei tahun ini.

Sementara minyak berjangka Brent diperdagangkan sebesar USD62,15 per barel, naik 14 sen, namun masih dalam tren menurun sejak awal Mei, di mana harga sempat jatuh lebih dari 8%.

Jatuhnya harga minyak setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 2,4 juta barel pekan lalu, kenaikan mingguan pertama sejak April.

"Secara keseluruhan, produksi minyak didukung oleh peningkatan produksi dari Teluk Meksiko," tulis Barclays Bank, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (2/7/2015).

Semakin tinggi produksi AS menambah banjir pasokan global. Di luar Amerika Serikat, pasokan minyak dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik ke level tertinggi tiga tahun menjadi 31,60 juta barel per hari (bph) pada Juni dari 31,30 juta bph pada Mei.