Mendag Tom Lembong Luncurkan AEC Center
Senin, 28 September 2015 - 13:12 WIB
Mendag Tom Lembong Luncurkan AEC Center
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong hari ini meluncurkan ASEAN Economic Community (AEC) Center di Jakarta. Peluncuran ini salah satu upaya Kemendag untuk menyosialisasikan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 1 Januari 2016.
Lembong mengatakan, AEC Center juga dimaksudkan untuk mengetahui peluang pasar yang harus diraih segenap pemangku kepentingan, khususnya pejabat pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat umum.
"AEC Center ini sangat diperlukan agar semua pihak bisa mendapatkan update dan progress tentang MEA agar Indonesia dapat meraih dan memaksimalkan manfaat MEA bagi perekonomian Indonesia," katanya di gedung Kemendag, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Dia menuturkan, salah satu kunci keberhasilan implementasi MEA adalah jika seluruh masyarakat mengetahui secara benar mengenai MEA, manfaatnya, dan cara memanfaatkannya.
AEC Center ini akan memberikan dukungan dan pengetahuan seputar MEA. "Pengetahuan masyarakat yang benar dan jelas tentang MEA adalah salah satu kunci suksesnya implementasi MEA," imbuh Mendag.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kemendag Bachrul Chairi menjelaskan, AEC Center dibentuk dengan misi untuk memberikan konsultasi perdagangan dan jasa, edukasi publik tentang perkembangan dan peluang MEA, serta pelayanan advokasi bagi para pelaku usaha untuk pasar ASEAN.
Tujuannya, agar pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN maupun ke mitra dagang ASEAN. Selain itu, AEC Center juga akan memberikan coaching clinics kepada pelaku usaha tentang peluang ekspor produk-produk unggulan dan potensial, serta informasi lengkap mengenai prosedur kegiatan ekspor ke pasar ASEAN dan Mitra Dagang ASEAN.
Atas dasar itu, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN maupun pasar global. "AEC Center diharapkan bisa menjadi portal semua informasi yang berkaitan dengan MEA. Masyarakat dan para pemangku kepentingan, serta pelaku usaha dapat memanfaatkan AEC Center dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan segala informasi terkait MEA," tandas Bachrul.
Lembong mengatakan, AEC Center juga dimaksudkan untuk mengetahui peluang pasar yang harus diraih segenap pemangku kepentingan, khususnya pejabat pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat umum.
"AEC Center ini sangat diperlukan agar semua pihak bisa mendapatkan update dan progress tentang MEA agar Indonesia dapat meraih dan memaksimalkan manfaat MEA bagi perekonomian Indonesia," katanya di gedung Kemendag, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Dia menuturkan, salah satu kunci keberhasilan implementasi MEA adalah jika seluruh masyarakat mengetahui secara benar mengenai MEA, manfaatnya, dan cara memanfaatkannya.
AEC Center ini akan memberikan dukungan dan pengetahuan seputar MEA. "Pengetahuan masyarakat yang benar dan jelas tentang MEA adalah salah satu kunci suksesnya implementasi MEA," imbuh Mendag.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kemendag Bachrul Chairi menjelaskan, AEC Center dibentuk dengan misi untuk memberikan konsultasi perdagangan dan jasa, edukasi publik tentang perkembangan dan peluang MEA, serta pelayanan advokasi bagi para pelaku usaha untuk pasar ASEAN.
Tujuannya, agar pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN maupun ke mitra dagang ASEAN. Selain itu, AEC Center juga akan memberikan coaching clinics kepada pelaku usaha tentang peluang ekspor produk-produk unggulan dan potensial, serta informasi lengkap mengenai prosedur kegiatan ekspor ke pasar ASEAN dan Mitra Dagang ASEAN.
Atas dasar itu, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN maupun pasar global. "AEC Center diharapkan bisa menjadi portal semua informasi yang berkaitan dengan MEA. Masyarakat dan para pemangku kepentingan, serta pelaku usaha dapat memanfaatkan AEC Center dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan segala informasi terkait MEA," tandas Bachrul.
(izz)
