Pertamina Keukeuh Ogah Turunkan Harga BBM Premium

Kamis, 22 Oktober 2015 - 17:59 WIB
Pertamina Keukeuh Ogah Turunkan Harga BBM Premium
Pertamina Keukeuh Ogah Turunkan Harga BBM Premium
A A A
JAKARTA - VP Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyatakan, pemerintah khususnya Pertamina belum ada pembahasan soal rencana penurunan harga BBM premium.

Pasalnya, mereka masih melihat 49% pengguna BBM jenis premium merupakan orang mampu dan penurunannya tidak berpotensi apa-apa seperti penurunan harga solar.

Seperti diketahui, pada paket kebijakan III, premium tidak mengalami penurunan harga. Penurunan harga hanya dialami solar yang merupakan bahan bakar angkutan umum.

‎"Kenapa enggak diturunkan, karena kita enggak melihat potensi diturunkan dan manfaat diturunkannya seperti apa. Kalau di sektor produktif kan kita sudah turunkan solar. Sudah turun. Nah sekarang premium itu, 49% dipakai sama mobil pribadi yang bisa membeli pertamax dan pertalite‎," katanya di Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Terlebih, lanjut dia, Pertamina masih melihat ada gap antara harga indeks pasar dengan harga jual premium yang menyebabkan Pertamina masih merugi hingga saat ini.

"Tren harga minyaknya di HIP premiumnya kan turun, nah kalau harga indeks pasar dengan harga jual premiumnya itu stabil, rata, maka kondisinya normal. Kalau ada gap banyak ya berarti ada perubahan harga," ujar dia.

Jadi, untuk waktu-waktu ini, kata Wianda, pemerintah dan Pertamina belum ada kesepatakan untuk naik atau menurunkan harga premium lantaran juga kebijakan pemerintah yang ingin menggenjot sektor produktif.

"Karena kita enggak lihat dari pemerintah arahnya kemana kalau premium diturunkan. Karena pemerintah ingin mendorong sektor produktif, bukan konsumtif. Jadi kalau pemerintah, pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif tidak akan ditarik kembali. Jadi pemerintah enggak lagi memberikan subsidi untuk sektor konsumtif. Itu sudah kebijakannya mereka," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6574 seconds (0.1#10.140)