Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global 2,9%

Kamis, 07 Januari 2016 - 21:36 WIB
Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global 2,9%
Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global 2,9%
A A A
JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2016 sebesar 2,9%, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu 2,4%, seiring dengan pemulihan ekonomi di negara-negara maju. Namun, laju perekonomian yang melambat di negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia.

Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim mengemukakan, perlambatan yang tetap berlangsung di sejumlah negara berkembang diperkirakan akan menghambat upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan kemakmuran, karena negara-negara yang sama sebelumnya berperan besar dalam pertumbuhan dunia sepanjang dekade terakhir. Menurutnya, efek tidak langsung dari perkembangan di beberapa negara ini akan mempengaruhi pertumbuhan di negara-negara berkembang lain dan dapat mengancam prestasi yang telah tercapai dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Negara berkembang sebaiknya berfokus pada situasi pelemahan ekonomi dan berupaya melindungi kaum yang paling rentan. Lanjutan upaya reformasi tata kelola pemerintahan serta dunia bisnis dapat membantu, serta menekan dampak dari perlambatan ekonomi di negara-negara maju," kata Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Sementara, pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dari yang diprediksi pada 2015, ketika harga-harga komoditas jatuh, perdagangan dan arus kapital menurun, dan berbagai gejolak finansial mempengaruhi perekonomian dunia.

Dia memaparkan, laju pertumbuhan di negara berkembang diperkirakan sebesar 4,8% pada 2016, lebih rendah dari harapan, namun lebih baik dari 4,3% saat pasca krisis tahun lalu.

Wakil Presiden dan Ekonom Utama Bank Dunia Kaushik Basu menambahkan, negara-negara berkembang yang besar diperkirakan dapat mengalami pelemahan yang lebih cepat atau kemungkinan dapat memperburuk situasi global.

"Risiko lainnya termasuk tekanan finansial akibat kebijakan siklus pengetatan Federal Reserve AS dan peningkatan risiko geopolitik," ujarnya.

Bukan hanya itu, pertumbuhan yang kuat di negara-negara maju juga akan melemahkan sebagian risiko di negara-negara berkembang.

Direktur Bank Dunia untuk Prospek Ekonomi Ayhan Kose menjelaskan, pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan Pasifik juga diperkirakan terus melambat, ke angka 6,3% pada 2016, dari angka 6,4% pada 2015, sedikit di bawah prakiraan.

Sementara di kawasan Eropa dan Asia Tengah pertumbuhan diperkirakan akan naik ke angka 3% pada 2016 dari 2,1% tahun lalu, seiring dengan mulai stabilnya harga minyak, pemulihan ekonomi di Federasi Rusia dan pemulihan di Ukraina.

"Kawasan Amerika Latin dan Karibia diperkirakan pulih dari resesi pada 2016, setelah mengecil 0,9% tahun lalu, seiring dengan jatuhnya harga komoditas dan tantangan domestik yang memberatkan negara-negara terbesar di kawasan," jelas Kose.

Sementara untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara pertumbuhan diperkirakan berada di angka 5,1% pada 2016, naik dari 2,5% tahun lalu, seiring dengan harapan akan dicabutnya sanksi ekonomi bagi Republik Islam Iran," ujarnya.

Kawasan Asia Selatan ini diprediksi tumbuh hingga 7,3% pada 2016, naik dari 7% pada tahun lalu. Kawasan Sub-Sahara Afrika juga diperkirakan tumbuh antara 4,2% pada 2016, naik dari 3,4% pada 2015, seiring stabilitas harga komoditas.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8594 seconds (0.1#10.140)