Ramalan Bank Dunia Ungkap Ekonomi Global Masih Suram di 2024

Rabu, 10 Januari 2024 - 09:18 WIB
loading...
Ramalan Bank Dunia Ungkap...
Bank Dunia memperingatkan, ekonomi global berada dalam jalur kehilangan peluang dalam satu dekade untuk menjadi yang terlemah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank Dunia memperingatkan, ekonomi global berada dalam jalur kehilangan peluang dalam satu dekade untuk menjadi yang terlemah. Kinerja ekonomi bahwa lebih buruk dibandingkan setelah krisis keuangan, maupun sentimen negatif lainnnya sejak awal 1990-an.



Rekor suram masih membayangi, meski ada harapan tahun tahun 2020-an akan membuktikan periode transformatif untuk pembangunan dan standar hidup setelah kehilangan satu dekade akibat krisis keuangan . Dalam laporan Prospek Ekonomi Global terbarunya, Bank Dunia mengungkapkan, periode saat ini banyak janji belum terpenuhi.

"Pemerintah di seluruh dunia telah gagal mencapai tujuan (ini belum pernah terjadi sebelumnya) yang mereka janjikan untuk dipenuhi pada tahun 2030. Di antaranya mengakhiri kemiskinan, kelaparan, ditambah memerangi ketidaksetaraan di dalam dan di antara negara-negara; serta untuk memastikan perlindungan dan sumber daya alamnya," ungkapnya.



Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB global akan turun menjadi 2,4% di 2024, angka tersebut lebih rendah dari 2,6% pada tahun lalu. Hal itu akan menandai perlambatan pertumbuhan dalam tiga tahun secara beruntun dan berarti ekspansi ekonomi tetap jauh di bawah rata-rata 3,1%.

Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill mengatakan, terlepas dari tahun pertama pandemi, 2024 dibayangi tingkat pertumbuhan paling lambat sejak krisis keuangan. Sebagian besar hambatan datang dari negara-negara termiskin di dunia, di mana pertumbuhannya kehilangan tenaga.

"Ekonomi global pasca-Covid sangat tidak merata, dalam arti lebih baik bagi negara-negara kaya," ucap Gill, Rabu (10/1/2024).

Akibatnya, banyak orang di negara-negara termiskin masih akan lebih buruk pada akhir 2024 daripada pada awal pandemi, tambahnya. Sementara itu, investasi diproyeksi tumbuh pada setengah laju dua dekade sebelumnya - menunjukkan pertumbuhan akan terus tertekan.

Bank Dunia memperkirakan bahwa inflasi secara global akan turun menjadi 3,7% pada 2024, lebih rendah dari 5,3% tahun lalu. Namun, ia memperingatkan bahwa kenaikan upah akan menjaga inflasi di atas target 2% yang dipakai oleh sebagian besar bank investasi besar.

Wakil kepala ekonom, Ayhan Kose mengatakan: "Kemajuan signifikan telah dibuat dalam menurunkan inflasi di seluruh dunia. Kita harus merayakannya,".

"Namun, saya sarankan kita tidak 'berpesta'. Inflasi diproyeksikan akan tetap di atas target di sebagian besar negara maju dan negara berkembang hingga 2024."

Kose juga memperingatkan bahwa suku bunga tinggi akan menjadi sentimen sampai bank sentral merasa sepenuhnya yakin bahwa mereka dapat memberikan inflasi rendah yang berkelanjutan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
Rekor Belanja Militer...
Rekor Belanja Militer Dunia Capai Rp45.356 Triliun, AS Sumbang 37%
Bank Dunia Membunyikan...
Bank Dunia Membunyikan Alarm Soal Jeratan Utang di Negara Berkembang, Termasuk RI?
IHSG Berpotensi Lanjutkan...
IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan ke 6.700, Investor Pantau Data Inflasi
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
21 Ribu Karyawan Intel...
21 Ribu Karyawan Intel Bakal Kena PHK, Apa Masalahnya?
IHSG Hari Ini Berakhir...
IHSG Hari Ini Berakhir Perkasa di Level 6.678, Nilai Transaksi Tembus Rp10,05 T
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Rekomendasi
Jampidsus Kembalikan...
Jampidsus Kembalikan 47.000 Hektare Sawit Ilegal, Sahroni: Langkah Konkret Pemulihan Kerugian Negara
Gerakan Dapur Indonesia...
Gerakan Dapur Indonesia Temui Gubernur Lampung Bahas Program MBG
Duel Charging Station...
Duel Charging Station di ASEAN: Indonesia Tertinggal Jauh? PLN Punya 3.772 SPKLU, Thailand dan Singapura Unggul!
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
1 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
3 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
4 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
5 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
5 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
5 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Penguasa Harta...
5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved