Tanggapan Pengusaha Sepatu soal Rencana Pemberlakuan Sertifikasi Halal

Minggu, 27 Maret 2016 - 09:11 WIB
Tanggapan Pengusaha Sepatu soal Rencana Pemberlakuan Sertifikasi Halal
Tanggapan Pengusaha Sepatu soal Rencana Pemberlakuan Sertifikasi Halal
A A A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan sertifikasi halal terhadap produk non-makanan, salah satunya sepatu. Menanggapi hal itu, pengusaha sepatu mengaku belum mendapat sosialisasi terlebih selama ini pemberian sertifikasi halal diberlakukan untuk produk makanan.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan komentar terkait rencana sertifikasi halal oleh MUI. Dia mengaku belum mengetahui rencana tersebut.

Menurutnya, hal itu sangat sensitif untuk pelaku industri. “Saya belum bisa komentar soal lisensi halal dari MUI. Saya akan pelajari dulu masalahnya,” ujar Eddy, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (27/3/2016).

(Baca: Sertifikasi Halal Produk Non-Makanan, Pengusaha Minta Diajak Bicara)

Dia menuturkan, selama ini produk sepatu tidak memiliki lisensi halal karena hanya diproduksi dari kulit. Sehingga lisensi halal ini disebutnya akan menjadi yang pertama untuk produk sepatu.

Eddy memandang pemberian lisensi produk tidak akan berpengaruh positif terhadap pelaku industri sepatu. “Selama ini tidak ada lisensi produk seperti produk hasil hutan. Lisensi produk tidak akan mendorong produksi sepatu menjadi lebih baik,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Yaqut Cholil Qoumas. Dia menilai rencana sertifikasi halal MUI berlebihan. Kebijakan tersebut hanya akan memberatkan masyarakat yang sedang menghadapi kelesuan ekonomi. “Rencana itu berlebihan. Hal itu tidak membuat nyaman umat. Justru sebaliknya membikin umat makin kerepotan,” tandas Yaqut, dalam pesan singkatnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6941 seconds (0.1#10.140)