Bawa RI Jadi Pusat Industri Halal, Pelaku UKM Harus Paham SJPH

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 12:51 WIB
loading...
Bawa RI Jadi Pusat Industri Halal, Pelaku UKM Harus Paham SJPH
Pemerintah terus menjamin produk halal di dalam negeri melalui penerapan kewajiban bersertifikat halal. Salah satu yang terus dilakukan adalah mengajak pelaku UKM memahami sistem jaminan produk halal (SJPH). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus menjamin produk halal di dalam negeri melalui penerapan kewajiban bersertifikat halal. Salah satu yang terus dilakukan adalah mengajak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memahami sistem jaminan produk halal (SJPH).



SJPH ini merupakan sebuah standar yang dikembangkan dengan tujuan untuk menjamin konsistensi mutu dan kehalalan produk. Apabila menerapkannya dengan baik, maka pelaku usaha akan mampu menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

Dalam rangka edukasi sertifikasi halal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Politeknik APP Jakarta, Halal Institute dan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) pun melakukan kegiatan Pelatihan Penerapan Manual SJPH UMK secara daring pada Selasa (10/10) bagi 33 UMK wilayah Jawa Barat dan Jakarta.



Ketua Harian Halal Institute, SJ Arifin mengatakan, bahwa ini merupakan kolaborasi yang baik untuk bisa meningkatkan cakupan penerapan SPJH di dalam negeri.

"Ini adalah kerja sama yang baik untuk mengajak pelaku UKM agar bisa menerapkan SJPH. Saya berharap SJPH ini dapat terus berkembang," kata Arifin dalam keterangannya, Kamis (12/10).

Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan kompetensi dalam penerapan SJPH, meningkatkan pangsa pasar produk para UKM serta membantu proses mendapatkan sertifikasi halal. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat pemenuhan program sertifikasi halal nasional.

"Dengan adanya bantuan program ini dari PT Darya-Varia Laboratoria maka mempermudah fasilitator dalam memberikan edukasi dan bantuan pembiayaan pelatihan serta sertifikasi produk halal kepada pelaku usaha," seru Arifin.

Sementara itu, Legal & Corporate Affairs Division Head, Corporate Secretary Darya-Varia, Widya Olivia Tobing menyebutkan, bahwa pelatihan ini akan memberikan dampak yang baik untuk membantu kegiatan pelaku usaha terus berkembang.

Apalagi, potensi Indonesia menjadi pusat industri halal sangat besar karena mayoritas penduduknya beragama muslim. Tapi kita harus menghadapi tantangan untuk mengedukasi masyarakat soal potensi pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Program-program ini perlu dilakukan secara berkesinambungan demi memperkuat ekosistem halal nasional," tutupnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data SMESCO 2019, jumlah produk bersertifikat halal berjumlah 274.796 produk dari total 963.411. Sementara perusahaan bersertifikat halal berjumlah 13.951-unit dari total 69.577 perusahaan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2211 seconds (0.1#10.140)