Empat Holding BUMN Dipastikan Terealisasi Sebelum Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno memastikan program holdingisasi BUMN akan terealisasi pada tahun ini. Bahkan, setidaknya terdapat empat holding BUMN yang akan terealisasi sebelum Lebaran.
Dia menerangkan empat holding BUMN yang akan terealisasi tersebut adalah untuk sektor keuangan, energi, tambang, dan jalan tol. Adapun yang menjadi induk untuk holding tersebut adalah perusahaan pelat merah yang kepemilikan sahamnya 100% oleh negara.
"Jadi perusahaan yang 100% dimiliki negara itu kemudian memegang perusahaan di BUMN yang lain," katanya di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
(Baca Juga: Holding BUMN Energi, PGN Bakal Jadi Anak Usaha Pertamina)
Untuk holding BUMN jalan tol, dijelaskan perusahaan pelat merah yang akan masuk adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pembentukan holding BUMN jalan tol ini adalah untuk merealisasikan target pembangunan jalan tol hingga 1.290 kilometer (km) sampai 2019.
"Karena targetnya untuk sampai 2019, kita membangun 1.290 km yang tadinya di Ultah Jasamarga ke 38, cuma ada 700 km. Makanya dalam dua tahun bisa nambah, kan hebat," imbuh dia.
Adapun yang menjadi induk BUMN holding jalan tol ini adalah Hutama Karya, mengingat sahamnya dimiliki 100% oleh negara. "Ini holdingnya dipilih karena dimiliki 100% oleh negara. Jadi bukan yang sudah menjadi perusahaan publik. Karena kalau perusahaan publik kan sudah tidak 100%. Jadi Hutama Karya," sebutnya.
Sementara untuk holding BUMN energi, keuangan, dan tambang yang akan menjadi induk masing-masing adalah PT Pertamina (Persero), PT Danareksa (Persero), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Keempat holding BUMN ini diyakini akan terealisasi pada tahun ini. "Insya Allah kalau bisa kita sebelum hari raya (realisasi empat holding BUMN). Tahun ini rencananya," tutupnya.
Dia menerangkan empat holding BUMN yang akan terealisasi tersebut adalah untuk sektor keuangan, energi, tambang, dan jalan tol. Adapun yang menjadi induk untuk holding tersebut adalah perusahaan pelat merah yang kepemilikan sahamnya 100% oleh negara.
"Jadi perusahaan yang 100% dimiliki negara itu kemudian memegang perusahaan di BUMN yang lain," katanya di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
(Baca Juga: Holding BUMN Energi, PGN Bakal Jadi Anak Usaha Pertamina)
Untuk holding BUMN jalan tol, dijelaskan perusahaan pelat merah yang akan masuk adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pembentukan holding BUMN jalan tol ini adalah untuk merealisasikan target pembangunan jalan tol hingga 1.290 kilometer (km) sampai 2019.
"Karena targetnya untuk sampai 2019, kita membangun 1.290 km yang tadinya di Ultah Jasamarga ke 38, cuma ada 700 km. Makanya dalam dua tahun bisa nambah, kan hebat," imbuh dia.
Adapun yang menjadi induk BUMN holding jalan tol ini adalah Hutama Karya, mengingat sahamnya dimiliki 100% oleh negara. "Ini holdingnya dipilih karena dimiliki 100% oleh negara. Jadi bukan yang sudah menjadi perusahaan publik. Karena kalau perusahaan publik kan sudah tidak 100%. Jadi Hutama Karya," sebutnya.
Sementara untuk holding BUMN energi, keuangan, dan tambang yang akan menjadi induk masing-masing adalah PT Pertamina (Persero), PT Danareksa (Persero), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Keempat holding BUMN ini diyakini akan terealisasi pada tahun ini. "Insya Allah kalau bisa kita sebelum hari raya (realisasi empat holding BUMN). Tahun ini rencananya," tutupnya.
(akr)