Rupiah Diperkirakan Tambah Kuat Sehabis Idul Fitri
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah diperkirakan tambah menguat sehabis Idul Fitri hingga ke level Rp13.100/USD. Didorong inflasi yang rendah dibandingkan lima periode Ramadhan sebelumnya.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi memperkirakan, inflasi yang sudah tidak lagi berada di atas 5% bisa mendorong pergerakan rupiah lebih baik. Terutama pada awal bulan depan.
"Kalau lihat optimisme BI mengenai Inflasi yang tidak begitu tinggi dibandingkan lima Ramadhan sebelumnya harusnya sih jadi sentimen positif pada awal bulan," ujarnya saat dihubungi Sindonews, baru-baru ini.
Lanjar menyampaikan, pergerakan rupiah beberap bulan terakhir bisa menguat karena sentimen tersebut. Selain itu, juga dari turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). "Rupiah kita bisa kuat karena BI rate diturunkan," kata dia.
Sementara, lanjut Lanjar, sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tidak akan berpengaruh ke rupiah awal bulan depan. Namun, jika mata uang di beberapa negara Asia tercatat merah maka Indonesia ikut kena imbas tapi tidak signifikan.
"Kalau sentimen Brexit, kita sepertinya tidak berpengaruh besar, cuma kalau di Asia merah kita ikut merah meskipun tidak banyak. Sentimen yang mempengaruhi sih inflasi bulan depan, kalau bagus, rupiah bisa lanjut menguat," pungkasnya.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi memperkirakan, inflasi yang sudah tidak lagi berada di atas 5% bisa mendorong pergerakan rupiah lebih baik. Terutama pada awal bulan depan.
"Kalau lihat optimisme BI mengenai Inflasi yang tidak begitu tinggi dibandingkan lima Ramadhan sebelumnya harusnya sih jadi sentimen positif pada awal bulan," ujarnya saat dihubungi Sindonews, baru-baru ini.
Lanjar menyampaikan, pergerakan rupiah beberap bulan terakhir bisa menguat karena sentimen tersebut. Selain itu, juga dari turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). "Rupiah kita bisa kuat karena BI rate diturunkan," kata dia.
Sementara, lanjut Lanjar, sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tidak akan berpengaruh ke rupiah awal bulan depan. Namun, jika mata uang di beberapa negara Asia tercatat merah maka Indonesia ikut kena imbas tapi tidak signifikan.
"Kalau sentimen Brexit, kita sepertinya tidak berpengaruh besar, cuma kalau di Asia merah kita ikut merah meskipun tidak banyak. Sentimen yang mempengaruhi sih inflasi bulan depan, kalau bagus, rupiah bisa lanjut menguat," pungkasnya.
(ven)