Pemudik Jangan Trauma Karena Insiden Brexit
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan para pemudik tidak perlu cemas terkait insiden di jalur tol Brebes Timur Exit (Brexit) pada arus mudik Idul Fitri 2016. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto Iskandar mengatakan, insiden Brexit yang berimbas adanya korban jiwa lebih disebabkan trauma pemudik ketika masa arus mudik.
"Saat ini arus balik masih berlangsung. Jadi trauma masyarakat sendiri tidak bagus. Sehingga banyak yang teralihkan lewat jalur selatan dan tengah. Jadi, jalur tengah yang banyak persimpang sebidang kereta itu malah menimbulkan kepadatan," kata dia, di Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut dia, Kepolisian melalui Korlantas Polri telah melakukan antisipasi pada arus balik Idul Fitri. Salah satunya dengan menggratiskan jalur tol melalui koordinasi Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat. "Kemarin sempat digratiskan di jalur Tol Cikarang Utama dan Palimanan. Jadi, antisipasinya sudah siap," ucap dia.
Selain itu, angkutan truk bersumbu dua juga masih dilarang atau bersifat situasional. Artinya, jika dalam keadaan padat tidak dibolehkan, sementara jika dalam keadaan tidak padat masih diizinkan beroperasi. "Untuk angkutan barang dengan dua sumbu sebenarnya masih belum dibolehkan. Tapi tidak masalah mereka (truk barang) operasi selama situasional. Artinya kalau padat ya dikandangkan dulu," pungkas dia.
(Baca: MTI: Ini 5 Penyebab Utama Kemacetan di Pintu Tol Brebes Timur)
Sebagai informasi saat ini arus balik Idul Fitri memasuki H+6. Diprediksi puncak arus balik angkutan jalan berada pada H+9 dan H+10 (Hari Jumat dan Sabtu). Puncak arus balik tersebut karena musim libur anak sekolah juga telah berakhir. "Saat mudik, arus dari tol besar menuju ke Brexit yang relatif lebih kecil. Sedangkan, saat arus balik sebaliknya," ujar dia.
Pudji juga mengimbau pemudik dengan sepeda motor untuk memperhatikan kondisi kesehatan mengingat kecelakaan kerap terjadi pada arus balik. Alasannya, kondisi pengendara yang mungkin dalam kelelahan. "Sepeda motor biasanya kecelakaan banyak terjadi saat arus balik. Kita imbau baik roda empat dan motor periksa kondisi kesehatan, gunakan rest area harus istirahat," pungkasnya.
"Saat ini arus balik masih berlangsung. Jadi trauma masyarakat sendiri tidak bagus. Sehingga banyak yang teralihkan lewat jalur selatan dan tengah. Jadi, jalur tengah yang banyak persimpang sebidang kereta itu malah menimbulkan kepadatan," kata dia, di Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut dia, Kepolisian melalui Korlantas Polri telah melakukan antisipasi pada arus balik Idul Fitri. Salah satunya dengan menggratiskan jalur tol melalui koordinasi Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat. "Kemarin sempat digratiskan di jalur Tol Cikarang Utama dan Palimanan. Jadi, antisipasinya sudah siap," ucap dia.
Selain itu, angkutan truk bersumbu dua juga masih dilarang atau bersifat situasional. Artinya, jika dalam keadaan padat tidak dibolehkan, sementara jika dalam keadaan tidak padat masih diizinkan beroperasi. "Untuk angkutan barang dengan dua sumbu sebenarnya masih belum dibolehkan. Tapi tidak masalah mereka (truk barang) operasi selama situasional. Artinya kalau padat ya dikandangkan dulu," pungkas dia.
(Baca: MTI: Ini 5 Penyebab Utama Kemacetan di Pintu Tol Brebes Timur)
Sebagai informasi saat ini arus balik Idul Fitri memasuki H+6. Diprediksi puncak arus balik angkutan jalan berada pada H+9 dan H+10 (Hari Jumat dan Sabtu). Puncak arus balik tersebut karena musim libur anak sekolah juga telah berakhir. "Saat mudik, arus dari tol besar menuju ke Brexit yang relatif lebih kecil. Sedangkan, saat arus balik sebaliknya," ujar dia.
Pudji juga mengimbau pemudik dengan sepeda motor untuk memperhatikan kondisi kesehatan mengingat kecelakaan kerap terjadi pada arus balik. Alasannya, kondisi pengendara yang mungkin dalam kelelahan. "Sepeda motor biasanya kecelakaan banyak terjadi saat arus balik. Kita imbau baik roda empat dan motor periksa kondisi kesehatan, gunakan rest area harus istirahat," pungkasnya.
(ven)