Tinggal di Daerah Terpencil, Ini Tugas Para Patriot Energi
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 120 orang pemuda dan pemudi yang akan mengikuti program patriot energi resmi dilakukan pelepasan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Mereka akan tinggal dan menetap selama satu tahun di daerah terpencil dan terpelosok Indonesia dalam rangka percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, nantinya mereka memiliki tugas untuk mengumpulkan data dari potensi energi baru terbarukan yang ada di daerah mereka ditempatkan. Namun, tidak menutup kemungkinan para patriot energi ini juga diminta untuk memecahkan masalah yang ada di wilayah tersebut.
"Jadi apa yang kita harapkan kepada patriot ini untuk kepentingan pekerjaan kita langsung, mereka akan jadi petugas mengumpulkan data potensi energi baru terbarukan. Kemungkinan mereka ditanya apapun mengenai kebutuhan masyarakat setempat itu tetap dimungkinkan," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Selain itu, sambung Rida, para patriot energi juga bertugas untuk mengoneksikan dan menumbuhkan rasa saling memiliki (sense of belonging) dari keberadaan infrastruktur ketenagalistrikan. Pasalnya, kebanyakan di antara mereka akan ditempatkan di daerah yang akan dibangun infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi baru terbarukan.
"Karena dibutuhkan juga sustainability dari infra itu. Kita kan nggak punya tangan di daerah, apalagi di daerah terpencil. Keberadaan mereka sangat membantu tidak hanya pemerintah pusat tapi juga pemerintah daerah. Wajib hukumnya dari dukungan dari pemerintah daerah," tandasnya.
Sekadar informasi, 120 patriot energi ini akan ditempatkan di 105 desa di 39 kabupaten. 26 orang diantaranya akan ditempatkan di Pulau Sumatera, 24 orang di Pulau Kalimantan, dan 25 orang di Pulau Sulawesi. Sementara sisanya sebanyak 30 anak akan disebar di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, nantinya mereka memiliki tugas untuk mengumpulkan data dari potensi energi baru terbarukan yang ada di daerah mereka ditempatkan. Namun, tidak menutup kemungkinan para patriot energi ini juga diminta untuk memecahkan masalah yang ada di wilayah tersebut.
"Jadi apa yang kita harapkan kepada patriot ini untuk kepentingan pekerjaan kita langsung, mereka akan jadi petugas mengumpulkan data potensi energi baru terbarukan. Kemungkinan mereka ditanya apapun mengenai kebutuhan masyarakat setempat itu tetap dimungkinkan," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Selain itu, sambung Rida, para patriot energi juga bertugas untuk mengoneksikan dan menumbuhkan rasa saling memiliki (sense of belonging) dari keberadaan infrastruktur ketenagalistrikan. Pasalnya, kebanyakan di antara mereka akan ditempatkan di daerah yang akan dibangun infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi baru terbarukan.
"Karena dibutuhkan juga sustainability dari infra itu. Kita kan nggak punya tangan di daerah, apalagi di daerah terpencil. Keberadaan mereka sangat membantu tidak hanya pemerintah pusat tapi juga pemerintah daerah. Wajib hukumnya dari dukungan dari pemerintah daerah," tandasnya.
Sekadar informasi, 120 patriot energi ini akan ditempatkan di 105 desa di 39 kabupaten. 26 orang diantaranya akan ditempatkan di Pulau Sumatera, 24 orang di Pulau Kalimantan, dan 25 orang di Pulau Sulawesi. Sementara sisanya sebanyak 30 anak akan disebar di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
(dol)