Ekspor Singapura pada Juni Merosot 2,3%
A
A
A
SINGAPURA - Ekspor Singapura pada bulan Juni mengalami kemerosotan akibat lemahnya permintaan global. Ekspor Negeri Singa Putih itu turun 2,3% dibanding periode yang sama tahun lalu, dimana sebelumnya sempat melompat 11,6% pada bulan Mei. Demikian data yang dilansir International Enterprise Singapore pada Senin (18/7/2016) yang dikutip The Straits Times.
Penurunan eskpor Singapura ditengarai dari lemahnya permintaan oleh China dan Eropa, sebagai dampak Brexit, dimana perdagangan Singapura banyak bergantung terhadap mereka.
Sebelumnya pada bulan Mei, pengiriman luar negeri Singapura mengalami lonjakan didorong oleh emas dan penjualan farmasi. Namun, sepertu dilansir Reuters, Senin (18/7/2016), hal ini tidak berlanjut pada bulan Juni, karena pengiriman elektronik dan non-elektronik mereka mengalami kejatuhan.
Adapun secara month to month, IE Singapura menyatakan ekspor domestik non-minyak mereka anjlok 12,8% pada Juni ini, di bawah perkiraan survei yang meramalkan pada 10,3%.
Ekonom senior DBS, Irvin Seah mengatakan jatuhnya penjualan elektronik dan non-elektronik disebabkan perlambatan ekonomi di China. “China merupakan jangkar bagi kinerja ekspor non migas Singapura dan ini telah menjadi fenomena yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Sekali lagi dampak perlambatan China memberi pengaruh di Singapura,” ujarnya kepada The Straits Times.
Penurunan eskpor Singapura ditengarai dari lemahnya permintaan oleh China dan Eropa, sebagai dampak Brexit, dimana perdagangan Singapura banyak bergantung terhadap mereka.
Sebelumnya pada bulan Mei, pengiriman luar negeri Singapura mengalami lonjakan didorong oleh emas dan penjualan farmasi. Namun, sepertu dilansir Reuters, Senin (18/7/2016), hal ini tidak berlanjut pada bulan Juni, karena pengiriman elektronik dan non-elektronik mereka mengalami kejatuhan.
Adapun secara month to month, IE Singapura menyatakan ekspor domestik non-minyak mereka anjlok 12,8% pada Juni ini, di bawah perkiraan survei yang meramalkan pada 10,3%.
Ekonom senior DBS, Irvin Seah mengatakan jatuhnya penjualan elektronik dan non-elektronik disebabkan perlambatan ekonomi di China. “China merupakan jangkar bagi kinerja ekspor non migas Singapura dan ini telah menjadi fenomena yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Sekali lagi dampak perlambatan China memberi pengaruh di Singapura,” ujarnya kepada The Straits Times.
(ven)