BI Yakin Ekonomi Yogyakarta Tahun Ini Tumbuh 5,2%-5,6%

Rabu, 05 Oktober 2016 - 01:21 WIB
BI Yakin Ekonomi Yogyakarta Tahun Ini Tumbuh 5,2%-5,6%
BI Yakin Ekonomi Yogyakarta Tahun Ini Tumbuh 5,2%-5,6%
A A A
YOGYAKARTA - Bank Indonesia (BI) yakin pertumbuhan ekonomi Yogyakarta akan tetap terjaga. Program tax amnesty yang berlaku saat ini akan berdampak positif terhadap ekonomi Yogyakarta, di samping upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang berhasil menekan harga sejumlah komoditas.

Kepala Kantor Perwakilan BI Yogyakarta Arif Budi Santosa memperkirakan, sepanjang 2016, perekonomian DIY akan tumbuh 5,2%-5,6%. Pertumbuhan ini meningkat dibanding 2015 yang sebesar 4,94%.

Tingkat pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional 5,0%-5,4%. "Kami tetap optimis ekonomi akan terus membaik," katanya di Yogyakarta, Selasa (4/10/2016).

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga, investasi dan kinerja ekspor mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi DIY tahun ini. Konsumsi rumah tangga meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan ini seiring optimisme konsumen dengan perbaikan kondisi ekonomi 2016 sesuai peningkatan indeks ekspektasi konsumen. Di samping itu, peningkatan konsumsi juga seiring peningkatan penghasilan konsumen imbas dari pulihnya dunia usaha.

Sementara, investasi tumbuh meningkat didorong realisasi proyek pemerintah dan penyerapan anggaran serta belanja modal yang lebih baik dengan adanya lelang yang dilakukan sejak dini.

Selain itu, pencabutan beberapa Perda yang dianggap menghambat investasi diperkirakan juga akan semakin mendorong peningkatan investasi. Pemerintah juga mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi dan melakukan implementasi UU Tax Amnesty yang mendorong iklim investasi.

"Tax Amnesty yang dianggap menunjukkan angka positif memang juga memberi dampak," ujarnya.

Selain itu, perbaikan ekonomi global juga diramal akan menyebabkan akselerasi permintaan ekspor luar negeri dari DIY terutama komoditas unggulan seperti tekstil dan meubel. Harapannya, perbaikan ekonomi global akan meningkatkan jumlah ekspor dari komoditas-komoditas ini.

Atas dasar itu, ekonomi di daerah juga kembali menggeliat. Dari sisi penawaran, pertumbuhan sektor pariwisata dan optimisme dunia usaha terhadap perkembangan pariwisata khususnya pulihnya industri MICE dan meningkatkannya kunjungan wisatawan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi DIY 2016.

Pariwisata merupakan penggerak perekonomian DIY di mana tumbuhanya sektor penyediaan akomodasi dan makan minum serta perdagangan mendorong tumbuhanya perekonomian DIY.

"Sementara sektor pertanian tumbuh melambat seiring dengan anomaly cuaca yang mengakibatkan produktivitas panenan menurun," terangnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristiyanto juga mengaku optimis ekonomi DIY akan tumbuh. Kebijakan Tax Amnesty yang menunjukkan hasil menggembirakan dipastikan akan menggerakkan roda perekonomian di Yogyakarta.

Sektor-sektor riil akan kembali menggeliat seiring bertambahnya cadangan modal di perbankan akibat tax
amnesty. "Kalau roda produksi naik, maka secara otomatis nanti juga akan menggerakkan roda perekonomian wilayah ini," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9157 seconds (0.1#10.140)