Industri Asuransi RI Masih Kalah dari Singapura dan Thailand

Jum'at, 25 November 2016 - 14:46 WIB
Industri Asuransi RI...
Industri Asuransi RI Masih Kalah dari Singapura dan Thailand
A A A
YOGYAKARTA - Indonesia memiliki potensi paling besar untuk produk asuransi dibanding negara di ASEAN lainnya. Namun, industri asuransi di Tanah Air masih kalah dengan beberapa negara tetanggga.

Jumlah penduduk terbanyak di kawasan ASEAN tak menjamin kepesertaan masyarakat Indonesia dalam jaminan asuransi ini menjadi tinggi. Hal tersebut disampaikan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad.

Dia mengungkapkan, potensi pasar asuransi di ASEAN sebenarnya sangat besar karena jumlah penduduknya mencapai 600 juta jiwa lebih. Dari seluruh jumlah penduduk yang ada di ASEAN, terbesar adalah Indonesia sekitar 250 juta jiwa atau lebih dari 40%. “Meski besar, kenyataaannya Indonesia kalah dengan Singapura dan Thailand,” ujarrnya.

Tahun 2015 lalu, total pendapatan premi di ASEAN mencapai USD87,9 miliar atau meningkat sekitar 8,1% dibanding dengan tahun sebelumnya. Singapura berada di urutan teratas pendapatan premi jika disandingkan dengan Negara lain di ASEAN. Singapura mencatatatkan pendapatan premi sebesar USD24,4 miliar.

Thailand membuntuti perolehan premi pada 2015, yaitu sebesar USD19,1 miliar dan disusul oleh Indonesia yang berpenduduk mayoritas. Indonesia hanya mampu mengumpulkan premi asuransi sebesar USD12,9 miliar. Pencapaian angka tersebut lebih banyak karena disokong oleh pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia.

Muliaman menyebutkan, total aset industri asuransi di Tanah Air selama 2015 mencapai Rp835,45 triliun. Proporsi terbanyak masih didominasi asuransi jiwa karena mampu membukukan aset Rp378,08 triliun atau sebesar 44,29%. Sementara asuransi sosial membukukan aset Rp226,92 triliun.

“Terendah adalah asuransi umum, asetnya sektiar Rp124,01 triliun,” paparnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9556 seconds (0.1#10.140)