35.000 Ton Beras Cirebon Dikirim ke Luar Daerah

Kamis, 05 Januari 2017 - 23:08 WIB
35.000 Ton Beras Cirebon Dikirim ke Luar Daerah
35.000 Ton Beras Cirebon Dikirim ke Luar Daerah
A A A
CIREBON - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Cirebon bakal mengirimkan sedikitnya 35.000 ton beras ke luar daerah, ketika stok beras diyakini mencukupi untuk 11 bulan ke depan. Tercatat stok beras di gudang Bulog Cirebon saat ini mencapai 63.636 ton, dimana jumlah ini mencukupi kebutuhan beras hingga akhir tahun.

Kepala Sub Divisi Bulog Cirebon Titov Agus S menyebutkan, untuk tahap awal setidaknya 2 ribu ton beras akan dikirim ke Sibolga pada pekan ini. Selanjutnya, secara bertahap pengiriman beras akan terus dilakukan hingga memenuhi target 35 ribu ton.

Dia menerangkan pengiriman beras keluar daerah dilakukan untuk menghindari penurunan kualitas beras yang tersimpan di gudang mereka, karena idealnya stok beras di gudang bulog hanya untuk 5-6 bulan ke depan. arenanya, bila terlalu lama disimpan, dikhawatirkan akan terjadi penurunan kualitas beras.

Lebih lanjut dia mengklaim, melimpahnya stok beras di gudang Bulog tak lepas dari kemarau basah yang berlangsung sepanjang 2016. Biasanya, pengadaan beras dan gabah selesai dilakukan pada Oktober. "Tapi, pada 2016 Bulog Cirebon baru selesai menyerap beras dan gabah petani pada 27 Desember. Kemungkinan pengiriman akan ke Sibolga," ujar Titov, Kamis (5/1/2017).

Sementara terkait target pengadaan Bulog Cirebon, dia mengatakan ada penambahan dari target awal menyerap 140 ribu ton. Namun, jumlah itu kemudian ditambah 500 ton. "Penyerapan Bulog Cirebon sepanjang 2016 sendiri mencapai 99%," sambungnya.

Melimpahnya stok beras di gudang Bulog sendiri membuat harga beras sepanjang 2016 cenderung stabil. Pasalnya, Bulog tidak sering menerima permintaan untuk intervensi ke pasar melalui operasi pasar. Itu sebabnya lebih banyak mengamankan penyaluran beras untuk program raskin.

"Untuk raskin di wilayah kerja Sub Divisi Cirebon yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka, sepanjang 2016 tercatat 68.736 ton bagi 381.869 kepala keluarga," bebernya.

Seperti diketahui, Bulog Cirebon tidak hanya sebagai penyangga stok beras di Jawa Barat, melainkan pula sebagai penyangga stok nasional. Tahun ini, target pengadaan Bulog Cirebon kemungkinan juga mencapai 140.000 ton.

Sementara itu, Majelis DPC Serikat Petani Indonesia (SPI) Mae Azhar mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon secepatnya mensahkan peraturan daerah (perda) lahan abadi untuk memproteksi lahan pertanian dan meningkatkan produksi pertanian. Dia menilai, alih fungsi lahan selama ini kurang terkontrol.

"Setiap tahun setidaknya 150 hektar lahan produktif beralih fungsi jadi perumahan, industri, galian C, dan lainnya," ungkapnya, kemarin.

Pemkab diminta segera melakukan kajian dan memetakan lahan-lahan produktif yang dimasukkan dalam perda lahan abadi sesuai klasifikasinya. Kabupaten Cirebon, lanjutnya, merupakan wilayah yang berkembang. Bila tidak segera diatasi, dia memprediksi lima tahun ke depan lahan pertanian akan habis.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6848 seconds (0.1#10.140)