Dorong ekonomi, DIY manfaatkan Samudera Hindia

Rabu, 29 Januari 2014 - 16:51 WIB
Dorong ekonomi, DIY manfaatkan Samudera Hindia
Dorong ekonomi, DIY manfaatkan Samudera Hindia
A A A
Sindonews.com - Pemda DI Yogyakarta (DIY) saat ini gencar mendorong perekonomian kawasan selatan sebagai penopang utama perekonomian. Samudera Hindia yang sebelumnya dianggap sebagai halaman belakang, akan disulap menjadi halaman depan.

Fokus pengembangan kawasan selatan ini sekaligus mewujudkan visa 'Among Tani menjadi Dagang Layar'. Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Yudhaningrat mengatakan, strategi budaya perekonomian melalui Among Tani Dagang Layar ini merupakan upaya membangun peradaban berbasis daratan ke maritim dengan menggali keunggulan lokal berupa teknologi.

"Bagi DIY, laut selatan bukan lagi menjadi halaman belakang tetapi menjadi halaman depan yang pararel dengan kebijakan ekonomi nasional," katanya dalam talk show Jogja Ekonomic Forum (JEF) bertema 'Budaya Among Tani dan Dagang Layar' di Aula Dinas Kebudayaan DIY, Rabu (29/1/2014).

Menurut adik Sultan HB X ini, upaya menjadikan Samudera Hindia menjadi halaman depan DIY ini dengan menempatkan Kabupaten Kulonprogo sebagai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Program MP3EI ini berupa Kawasan Industri yang termasuk dalam 'Koridor Delapan' seluas 3.500-3.700 hektare. Pembangunan selatan sedang digenjot dengan hadirnya sejumlah mega proyek," imbuhnya.

Mega proyek ini meliputi Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarta, Bandara Internasional, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, Kawasan Wisata Maritim, Kawasan Industri Baja dan Pelabuhan Samudera untuk menfasilitasi transportasi ekspor produk-produk hasil industri.

Pengusaha Rahmad Pribadi mengatakan, Samudera Hindia sangat potensial dikembangkan. Meski perekonomian DIY baru gencar diarahkan ke industri maritim, namun langkah tersebut belum terlambat. DIY dari segi sumber daya manusia (SDM) luar biasa.

"Namun kelebihan tersebut harus didukung pemerintah dalam bentuk regulasi yang memungkinkan investor berani menanamkan modalnya di wilayah selatan," ujarnya.

Dia mengatakan, kebijakan pemerintah sangat mendukung dalam pengembangan perekonomian wilayah selatan. Apalagi, di DIY memiliki koridor Java atau kawawan ekonomi di Kulonprogo dengan nilai investasi lebih dari USD500 juta.

"Seiring dengan visi 'among tani menjadi dagang layar' ini, maka pemerintah seharusnya memberikan insentif dan konsistensi kebijakan agar kami (pengusaha) berani berinventasi di situ (kawasan selatan)," kata dia.

Rahmad mengatakan, seharusnya untuk mewujudkan visi tersebut perlu didukung sistem inovasi daerah yang aplikasinya sebagai pendukung sistem maritim atau industri kelautan lebih ditingkat.

"Peran pemerintah selanjutnya adalah dengan memberikan keberpihakan dalam bentuk regulasi maupun kebijakan fiskal dan moneter. Setelah itu serahkan kepada kami selaku pengusaha akan bisa jalan sendiri," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8524 seconds (0.1#10.140)